Posts from the ‘Uncategorized’ Category

BUDAYA PAPUA PERLU DI DOKUMENTASIKAN

by ⋅ 16 October 2012

Filed Under  , ,


Zona Damai: Bulan November dua tahun silam, Pemerintah Provinsi Papua bekerjasama dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, UNDP Indonesia dan UNESCO, menggelar sebuah konferensi tentang keanekaragaman hayati budaya di Tanah Papua. Konferensi yang diselenggarakan di Sasana Krida, Jayapura dan dihadiri turis-turis asing dari sekitar 80 negara, kebanyakan dari benua Eropa itu bertujuan berbagi pengalaman dan menghimpun masukan dalam upaya mengintegrasikan aktivitas pembangunan dengan konservasi keanekaragaman hayati dan pengelolaan sumberdaya alam dalam kerangka pembangunan berkelanjutan di Tanah Papua.

Konferensi bertajuk International Biodiversity Conference itu menghasilkan beberapa rekomendasi termasuk diantaranya agar segera mendokumentasikan dan melestarikan budaya Papua. Para peserta konferensi yang terdiri dari para pakar ilmuwan dunia dan nasional, perwakilan dari departemen kebudayaan dan pariwisata, Pemerintah Nasional Timor Leste, Papua New Guinea, Kepulauan Solomon, Vanuatu, Fiji dan Pemerintah wilayah New Caledonia, komunitas-komunitas agama dan budaya tradisional di Papua serta Organisasi Non Pemerintah itu sepakat bahwa Kebudayaan Papua yang memiliki beragam cirikhas serta terdiri dari kurang lebih 250 suku itu,perlu didokumentasikan, karena terancam akan hilang.

Barnabas Suebu (yang saat itu masih menjabat Gubernur Papua) mengatakan kegiatan semacam ini sangat penting dilakukan, karena akan lebih memperkenalkan keanekaragaman budaya Papua sekaligus melestarikannya, karena latar belakang dan konteks yang akan dibahas mencakup Papua pada bagian barat seluruh Pulau New Guinea, yang terdiri dari Provinsi Papua dan Papua Barat Indonesia.

Keragaman budaya yang luas ini, ujarnya, memanifestasikan dirinya sebagai warisan budaya berwujud atau tidak berwujud. Warisan berwujud mencakup, budaya materi mata pencaharian, transportasi dan arsitektur. Sedangkan warisan tak berwujud meliputi bahasa, spiritualitas, norma-norma dan nilai-nilai, organisasi sosial dan pengetahuan lokal. Hasil kekayaan keanekaragaman budaya di Papua bagian dari strategi kreatif dari adat Papua untuk secara dinamis beradaptasi dengan baik lingkungan alam dan sosial.

Budaya Melanesia

Dari sudut pandang antropologis, Penduduk Asli Papua termasuk ke dalam wilayah budaya Melanesia, yang membentang dari Maluku dan Nusa Tenggara di sebelah barat di atas pulau New Guinea hingga Kepulauan Solomon sejauh ke timur seperti Fiji, Vanuatu dan New Caledonia. Tanah Papua yang berada di bagian paling timur dari Indonesia, saat ini terdiri dari dua provinsi, Papua dan Papua Barat dengan total kawasan seluas sekitar 421.981 Km2 dengan penduduk sekitar 2, 8 juta jiwa pada Tahun 2010 (BPS, 2010). Orang-orang di daerah dekat ini berbagi sifat genetik dan budaya umum. Masyarakat Asli Papua saat ini dihadapkan dengan beberapa tantangan dan keprihatinan karena banyak faktor seperti urbanisasi, migrasi, mobilitas pekerjaan dan globalisasi. Akibatnya, sebagian besar dari 250 kelompok budaya dan bahasa sekarang dalam bahaya menghilang.

Keragaman budaya dan identitas orang asli Papua perlu dilestarikan dalam pembangunan berkelanjutan di Papua. Ini sesuai dengan Konvensi UNESCO tentang Perlindungan dan Promosi Keanekaragaman Ekspresi Budaya, yang menyatakan bahwa keragaman budaya dapat memainkan peran positif dalam memperkaya proses pembangunan.

Gubernur menegaskan, tujuan konferensi adalah sepenuhnya untuk memahami dan menghargai keanekaragaman budaya Papua, untuk memperkuat perlindungan, konservasi, dan promosi warisan budaya Papua dalam segala bentuknya tangible dan intangible, bergerak dan tidak bergerak, Juga mempromosikan dialog antara negara-negara tetangga dan daerah, dan membuat satu set rekomendasi, prinsip dan tindakan untuk pertimbangan baik di tingkat nasional dan regional.

Ancaman bagi keanekaragaman hayati di Tanah Papua meningkat sejalan dengan keberadaan Tanah Papua sebagai target para investor untuk industri-industri agro forestri yang berskala besar. Ditambah lagi dengan permintaan pembangunan infrastruktur yang juga meningkat. Oleh karena itu pembangunan dan konservasi harus berjalan seimbang dan dilakukan dengan bijaksana sehingga mendukung berjalannya pembangunan yang berkelanjutan.

Rekomendasi
Rekomendasi yang dihasilkan dari konferensi ini adalah mendorong pemerintah daerah untuk memfasilitasi endokumentasian peningalan budaya Papua dan mengembangkan warisan budaya Papua melalui penelitian dan dokumentasi, untuk mendorong masyarakat lokal termasuk partisipasi pemuda dan perempuan dalam pelestarian budaya serta mendorong pemerintah pusat melestarikan keragaman budaya Papua.

[Disadur dari tabloidjubi.com]

RPP

 

RPP KAT KLS VI SD

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : VI /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Memahami dan menyadari bahwa dirinya adalah warga negara Indonesia dan warga dunia

II. Indikator :
1. Siswa menyebutkan hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia
2. Siswa menjelaskan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan kewajiban yang sama di hadapan Tuhan dan di dalam negara
3. Siswa menjelaskan arti hak dan kewajiban

III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui tanya jawab siswa dapat menjelaskan arti hak dan kewajiban.
2) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menyebutkan hak-hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia
3) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat memahami dan menyadari bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai kedudukan yang sama di hadapan Allah dan di dalam negara sebagai warga negara Indonesia.

IV. Materi pokok :

Aku adalah warga Negara Indonesia

 

V. Metode :
1. Tanya jawab
2. Deskripsi

VI. Kegiatan pembelajaran :

A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan kepada siswa tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pelajaran ini

B. Kegiatan inti :
1. Guru mengajak siswa untuk berdialod tentang keadaan Negara kita sekarang ini.
2. Guru meminta siswa untuk menyebutkan identitas kita sebagai warga Negara Indonesia
3. Guru memberikan penjelasan tentang makna hak dan kewajiban
4. Guru bertanyajawab dengan siswa tentang macam-macam hak dan kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia
5. Guru memberikan penjelasan dan informasi tentang bagaimana kita menempatkan hak dan kewajiban kita sebagai warga negara

 

C. Penutup :
1. Guru bersama siswa menyimpulkan bersama materi yang baru dibahas
2. Doa penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana:
1. Indentitas diri/KTP
2. LCD
B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas VI, pel 1. Aku adalah warga negara
Indonesia, Kanisius
3. UUD 1945

 

VIII. Penilaian:

1. Tes Tulis

@. Soal :
1. Jelaskan arti hak dan kewajiban!
2. Sebutkan hak dan kwajiban anda sebagai warga negara Indonesia!
3. Di antara hak dan kewajiban, mana yang harus didahulukan,? Berikan alasannya!
4. Buktikan bahwa Yesus juga taat pada kewajibanNya sebagai warga negara!

@. Skor :

no. 1: 3
2 : 5
3 : 4
4 : 4

@. Total skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                                Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                                          Guru Mata Pel,

 

———————————

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : VI /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Memahami dan menyadari bahwa dirinya adalah warga negara Indonesia dan warga dunia

II. Indikator :
1. Siswa menyebutkan hubungan antar manusia di dunia
2. Siswa menjelaskan hubungan timbal balik antara negara
Indonesia dengan Negara lain
3. Siswa menjelaskan alasan Negara kita perlu bekerja sama
dengan Negara lain

III. Tujuan pembelajaran :
1) Melalui tanya jawa siswa dapat memberikan contoh hubungan yang terjadi antar-manusia di dunia dalam berbagai segi
2) Melalui mendengarkan penjelasan siswa menjelaskan hubungan timbal balik antara Indonesia dan bagian dunia lainnya dalam segala bidang
3) Melalui penjelasan siswa memahami bahwa dirinya adalah bagian dari dunia
4) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan bahwa semua manusia di dunia adalah umat Allah yang dicintai-Nya sebagai anak-anakNya.

IV. Materi pokok :

Aku adalah warga dunia

V. Metode :
1. Tanya jawab
2. Penjelasan

 

VI. Kegiatan pembelajaran :

A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pelajaran ini
B. Kegiatan inti :
1.Guru mengajak siswa untuk berdiskusi tentang negara- negara di dunia
2.Guru menanyakan kepada siswa tentang hubungan dalam
bidang apa saja yang dibangun antar negara di dunia
3. Siswa menjawab pertanyaan guru
4. Guru memberikan masukan dan penjelasan tentang mengapa negara kita harus berhubungan dengan negara lain
C. Penutup :
1. Guru dan siswa menyimpulkan bersama materi yang baru di bahas
2. Doa penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana:
1. Gambar peta dunia
2. Gambar Kepala Negara

B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas VI, pel 2. Aku adalah warga dunia
Kanisius
3. Seri Allah Memanggil Kita, Kanisius

VIII. Penilaian:

1. Tes lisan
@. Soal : 1. Sebutkan bidang kerjasama apa saja yang dibangun oleh negara kita dengan negara luar! (3)
2. Sebutkan alasan mengapa kita perlu bekerjsama dengan negara lain di dunia! (3)
3. Jelaskan alasan teologis mengapa kita kita perlu saling menghargai sesama warga dunia! (3)

@. Total skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                              Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                                         Guru Mata Pel,

 

—————————————-
====================

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : VI /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Memahami dan menyadari kesetiaan Allah akan memenuhi janjiNya untuk menyelamatkan manusia melalui para nabi

 

II. Indikator :
1. Siswa dapat menjelaskan arti nabi
2. Siswa menjelaskan siapa tokoh Nabi Elia dan perjuangannya.
3. Siswa menjelaskan cara-cara Nabi Elia mengingatkan dan meyakinkan bangsa Israel untuk tetap setia kepada Allah
4. Siswa menyebutkan kesalahan Raja Ahab

III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan arti dari kata nabi.
2) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan cara-cara nabi Elia mengingatkan dan meyakinkan bansa Israel untuk tetap setia kepada Allah.
3) Melalui mendengarkan bacaan Kitab Suci siswa dapat menyebutkan kesalahan raja Ahab dan rakyatnya
4) Melalui mendengarkan bacaan siswa dapat menyebutkan mujizat yang dialami oleh nabi Elia

IV. Materi pokok : Nabi Elia

V . Metode :
1. Membaca teks
2. Penjelasan/ deskripsi

VI. Kegiatan pembelajaran :
A. Kegiatan awal :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi
3. Guru memberikan beberapa pertanyaan lisan sehubungan dengan materi yang sudah dibahas dalam pertemuan yang lalu
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan inti :
1. Guru memberikan penjelasan singkat tentang siapa itu nabi
2. Guru meminta siswa membacakan perikop Kitab Suci yang mengisahkan tentang nabi Elia
3. Guru meminta siswa untuk menceritakan kembalisecara singkat tentang pewartaan nabi Elia
4. Guru menanyakan beberapa pertanyaan untuk dijawab siswa
5. Siswa menjawab pertanyaan guru
6. Guru menyampaiakan informasi dan penjelasan lanjutan

C. Penutup :
1. Guru bersama siswa menyimpulkan bersama materi yang baru dibahas
2. Doa penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana:
1. Gambar Nabi Elia
2. LCD
B. Sumber belajar:

1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas VI, pel 5. Nabi Elia, Kanisius
3. Mengenal Tulisan Perjanjian Lama, Kanisius
4. Seri Allah Memanggil Kita, Kanisius.

 

VIII. Penilaian:

1. Tes Tulis
@. Soal : 1). Jelaskan pengertian dari Nabi!
2). Jelaskan suasana hidup keagamaan bangsa Israel pada masa nabai Elia berkarya!
3). Pada masa nabi Elia, Dewa apa yang disembah bangsa Israel?
4). Sebutkan mujizat yang dialami oleh nabi Elia ketika ia dimusuhi oleh Raja Ahab!
5). Peristiwa apakah yang membuat bangsa Israel berpaling kembali kepada Allah?
6). Apa hukuman Allah terhadap raja Ahab dan bangsa Yahudi karena menyembah berhala?
@. Skor: no 1: 3
2 : 4
3 : 2
4 : 4
5 : 3
6 : 3
@. Total skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                          Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                                        Guru Mata Pel,

————————————-

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Agama Katolik
Tema :
Kelas/Semester : VI /Ganjil
Standar Kompetensi : Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat.
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Memahami dan menyadari kesetiaan Allah akan memenuhi janjiNya untuk menyelamatkan manusia melalui para nabi

II. Indikator :
1. Siswa menyebutkan peringatan-peringatan Nabi Yesaya agar bangsa Israel bertobat.
2. Siswa menyebutkan nubuat nabi Yesaya bahwa Allah akan mengirimkan Juru Selamat
3. Siswa menyebutkan nubuat Nabi Yesaya tentang Allah yang selalu menyertai umatNya.
III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui mendengarkan cerita siswa dapat menyebutkan kembali peringatan-peringatan kembali nabi Yesaya tentang Allah yang akan selalu menyertai umatNya.
2) Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan nubuat Nabi Yesaya tentang Allah yang akan selalu menyertai umatNya
3) Melalui mendengarkan penjelasan siswa menyebutkan nubuat Nabi Yesaya yang menyatakan bahwa Allah akan mengirim Juru Selamat
IV. Materi pokok : Nabi Yesaya
V. Metode :
1. Narasi
2. Tanya jawab
3. Deskripsi

VI. Kegiatan pembelajaran :

A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan inti :
1. Guru menceritakan kisah Nabi Yesaya
2. Guru meminta siswa menceritakan kembali kisah Nabi Yesaya
3. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang nabi Yesaya
4. Guru memberikan penjelasan dan informasi tentang nabi Yesaya
C. Penutup :
1. Guru bersama siswa menyimpulkan bersama materi yang baru dibahas
2. Doa penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana:
1. Gambar Nabi Yesaya
2. LCD
B. Sumber belajar:
1. Buku siswa kelas
2. Buku siswa kelas VI, pel 6. Nabi Yesaya, Kanisius
3. Mengenal Tulisan Perjanjian Lama, Kanisius
4. Seri Allah Memanggil Kita, Kanisius.

 

VIII. Penilaian:

1. Tes tulis

@. Soal :
1). Apa isi peringatan yang diberikan nabi Yesaaya kepada bangsa Israel?
2). Nabi Yesaya mengungkapkan keprihatinannya terhadap hehidupan bangsa Israel yang menjauh dari Allah melalui nyanyian. Apa judul nyanyian nabi Yesaya?
3). Jelaskan suasana hidup bangsa Israel ketika nabi Yesaya berkarya!
4). Sebutkan ramalan nabi Yesaya yang paling terkenal!
5). Dalam diri siapakah ramalan nabi Yesaya tersebut menjadi kenyataan?

@. Skor : no. 1 : 3
no. 2 : 2
no. 3 : 4
no. 4 : 3
no. 5 : 2

@. Total skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                  Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pel,

————————————-

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : VI /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Memahami dan menyadari kesetiaan Allah akan memenuhi janjiNya untuk menyelamatkan manusia melalui para nabi

II. Indikator :
1. Siswa menjelaskan tentang keserakan dan akibat keserakahan bagi manusia.
2. Siswa menyebutkan situasi masyarakat pada masa Nabi Amos
3. Siswa menyebutkan tugas-tugas Nabi Amos

 

III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui tanya jawab siswa dapat mengungkapkan pendapat tentang akibat dari keserakahan manusia
2) Melalui mendengarkan bacaan Kitab Suci siswa dapat menyebutkan situasi masyarakat pada zaman Nabi amos
3) Melalui mendnegarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan tugas-tugas Nabi Amos

IV. Materi pokok : Nabi Amos

V. Metode :
1. Tanya jawab
2. Deskripsi

VI. Kegiatan pembelajaran :

A. Pendahuluan : 1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari ini

B. Kegiatan inti :
1. Guru meminta siswa menceritakan situasi keserakahan yang dilakukan oleh manusia dewasa ini
2. Guru meminta siswa membacakan kisah Nabi Amos
3. Guru meminta siswa menceritakan kembali kisah Nabi Amos
4. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang kisah nabi Amos
5. Guru memberikan penjelasan dan informasi

C. Penutup :
1. Guru bersama murid membuat kesimpulan bersama tentang materi yang baru dibahas
2. Doa penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana:
1. Gambar Nabi Elia
2. LCD
B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas VI, pel 7. Nabi Amos, Kanisius
3. Mengenal Tulisan Perjanjian Lama, Kanisius
4. Seri Allah Memanggil Kita, Kanisius.

VIII. Penilaian:

1. Tes tulis

@. Soal : 1). Jelaskan suasana hidup bangsa Israel pada saat nabi Amos berkarya!
2). Apa isi seruan nabi Amos kepada kepada bangsa Israel?
3). Kecurangan terbesar apa yang dilakukan bangsa Israel di hadapan Allah?
4). Sebutkan 3 contoh tindakan anda dalam mencontohi sikap nabi Amos!

@. Skor: No. 1 : 4
No. 2 : 3
No. 3 : 3
No. 4 : 4

@. Total skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                                            Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                                                       Guru Mata Pel,

————————————-

=============================================

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : VI /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat.
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Memahami bahwa Allah membimbing Israel pulang dari pembuangan dan kerinduan Israel akan kedatangan Mesias

II. Indikator :
1. Siswa mengungkapkan pengalaman ditahan dan dibebaskan
2. Siswa menjelaskan tindakan Allah yang berbelaskasihan kepada Bangsa Israel
3. Siswa menyebutkan tokoh yang membebaskan Israel dari tempat pembuangan

III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui sharing pengalaman siswa dapat mengungkapkan pengalaman mendapat hukuman dan dimaafkan
2) Melalui penjelasan siswa dapat menjelaskan tindakan Allah yang berbelaskasih kepada bangsa Israel
3) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan bahwa Allah bisa berbuat baik kepada manusia melalui orang-orang pilihanNya
4) Melalui membaca cerita Kitab Suci,siswa dapat menyebutkan tokoh yang membebaskan Israel dari pembuangan
5) Melalui membaca teks Kitab Suci siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh yang memimpin pembangunan kembali Israel

IV. Materi pokok : Israel pulang dari pembuangan
V. Metode :
1. Sahring
2. Penjelasan
3. Membaca cerita Kitab Suci

VI. Kegiatan pembelajaran :

A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan inti :
1. Guru meminta siswa menceritakan pengalaman ketika mendapat hukuman dan dimaafkan
2. Guru meminta siswa membaca teks Kitab Suci : kisah Israel pulang dari pembuangan
3. Guru meminta siswa menceritakan kembali kisah Isarel pulang dari pembuangan
4. Guru bertanya kepada siswa tentang beberapa point penting dari bacaan Kitab Suci
5. Guru memberikan penjelasan dan informasi

C. Penutup :
1. Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama tentang materi yang baru dibahas
2. Doa penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana:
1. Gambar pengungsi
2. LCD
B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas VI, pel 8. Isarel Pulang Dari Pembuangan.Kanisius
3. Mengenal Tulisan Perjanjian Lama, Kanisius
4. Seri Allah Memanggil Kita, Kanisius.

6. Penilaian:

1. Tes tulis
@. Soal:
1). Berapa lamakah bangsa Israel tinggal di pembuangan?
2). Mengapa bangsa Israel dihancurkan musuh dan ditawan?
3). Siapakah tokoh yang dipakai Tuhan untuk membebaskan Isarel dari pembuangan?
4). Mengapa Tuhan mau membebaskan Israel dari pembuangan?
@. Skor :
No. 1 : 2
No. 2 : 4
No. 3 : 2
No. 4 : 4

@. Total skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui, Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah Guru Mata Pel,

————————————-

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : VI /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Memahami bahwa Allah membimbing Israel pulang dari pembuangan dan kerinduan Israel akan kedatangan Mesias

II. Indikator :
1. Siswa menceritakan pengalaman ingin mendapat pertolongan dari orang lain
2. Siswa menjelaskan siapa Mesias yang dirindukan Israel
3. Siswa memberikan alasan mengapa Israel merindukan Mesias

III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui sharing pengalaman siswa dapat menceritakan kisah kerinduan manusia pada seorang penyelamat atau pembebas
2) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan siapa Mesias yang dirindukan bangsa Israel
3) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan siapa Mesias yang sebenarnya menurut keyakinan Kristiani
4) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan mengapa bangsa Israel merindukan Mesias

IV. Materi pokok :

Umat Israel merindukan Mesias

V. Metode :
1. Deskripsi
2. Sharing

VI. Kegiatan pembelajaran :
A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan inti :
1. Guru meminta siswa membagikan pengalamannya kepada teman tentang kerinduannya akan seorang penolong saat mengalami kesulitan
2. Guru bertanya kepada siswa tentang kisah Isarel merindukan Mesias
3. Siswa menjawab pertanyaan guru
4. Guru memberikan penjelasan tentang arti mesias menurut keyakinan Israel dan keyakinan Kristiani
5. Guru meberikan penjelasan tentang alasan manusia merindukan seorang penyelamat

C. Penutup :
1. Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari materi yang dibahas hari ini
2. Doa penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana:
1. LCD
2. Gambar tentang menolong sesama

B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas VI, pel 9. Umat Israel merindukan
Mesias, Kanisius
3. Mengenal Tulisan Perjanjian Lama, Kanisius
4. Seri Allah Memanggil Kita, Kanisius.

VIII. Penilaian:

1. Tes tulis
@. Soal :
1). Mengapa bangsa Israel merindukan Messias?
2). Siapakah Messias menurut bangsa Israel?
3). Siapakah Messias menurut umat Kristiani?

@. Skor:
1). No. 1 : 4
2). No. 2 : 3
3). No. 3 : 3

@. Total skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui, Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah Guru Mata Pel,

————————————-

RPP AGAMA KATOLIK SD KELAS V

RPP AGAMA KATOLIK SD KELAS V
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : V /Ganjil
Standar Kompetensi : Memahami adanya tantangan dalam mewujudkan Kerajaan Allah seperti dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan para pengikutNya (Gereja), sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan senantiasa menguatkan mereka melalui Roh Kudus, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam mengembangkan hidup bersama baik sebagai perempuan maupun sebagai laki-laki.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Menyadari dan memahami bahwa dirinya adalah perempuan atau laki-laki yang dipanggil oleh Tuhan untuk berkembang dan menghargai lawan jenisnya.

II. Indikator :

 

1. Siswa menyebutkan ciri fisik perempuan dan laki-laki.
2. Siswa menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan manusia laki-laki dan perempuan sebagai citraNya.
3. Siswa menjelaskan bahwa Allah memanggil dirinya untuk menjadi perempuan dan laki-laki sebagai citraNya.
III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui pengamatan gambar siswa menyebutkan ciri fisik perempuan dan laki-laki
2) Melalui tanya jawab siswa dapat menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia perempuan dan laki-laki sebagai citra Allah
3) Melalui penjelasan siswa memahami bahwa Allah memanggil dirinya untuk menjadi perempuan dan laki-laki sebagai citra Allah
4) Siswa merumuskan doa yang berisi ucapan syukur karena diciptakan sebagai perempuan dan laki-laki.


IV. Materi pokok :

Saya sebagai anak perempuan atau laki-laki
V. Metode :

1. Tanya Jawab
2. Pengamatan Gambar
3. Penjelasan/deskripsi
VI. Kegiatan pembelajaran :
A. Pendahuluan : 1. Doa pembuka
2. Guru memberikan apersepsi serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
B. Kegiatan inti :
1. Guru menyajikan gambar pria dan wanita ke hadapan siswa.
2. Siswa mengamati gambar
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang cirri fisik pria dan wanita sesuai gambar yang diamati
4. Guru memberikan penjelasan dan masukkan dengan bersumberkan pada teks Kej 1:26-28
5. Guru memberikan tugas kepada siswa
C. Penutup : 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dibahas
2. Doa penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:
A. Sarana: 1. LCD
2. Gambar/foto laki dan perempuan
B. Sumber belajar:
1. Pengamatan anak
2. Buku siswa kelas V, pel 1. Saya sebagai anak laki-laki atau
Perempuan, Kanisius
3. Allah Memanggil kita, PUSPAS KAE

 

VIII. Penilaian:

1. Tes Tulis
2. Penugasan
A. Tes Tulis :
@. Soal :
1). Apa tujuan Tuhan menciptakan manusia pria dan wanita?
2). Jelaskan perbedaan antara laki-laki dan perempuan menurut segi jasmani dan rohani!
3). Apa artinya Tuhan menciptakan manusia perempuan dari tulang rusuk laki-laki?
4). Apakah anda merasa puas menjadi anak laki-laki atau anak perempuan? Jelaskan alasannya!
@. Skor :
No. 1 : 3
No. 2 : 4
No. 3 : 3
No. 4 : 4

@. Total Skor : skor perolehan x 100
Total skor

B. Tes penugasan :
v Siswa menuliskan perbedaan jasmani dan rohani antara pria dan wanita.
v Aspek yang dinilai: (lihat tabel)

NO ASPEK PRIA WANITA
1 Jasmani 1. 1.

2. 2.

3. 3

4. 4

5. 5

2 Rohani 1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

Mengetahui,                                                    Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pel

———————————

================================

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : V /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami adanya tantangan dalam mewujudkan Kerajaan Allah seperti dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan para pengikutNya (Gereja), sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan senantiasa menguatkan mereka melalui Roh Kudus, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam mengembangkan hidup bersama baik sebagai perempuan maupun sebagai laki-laki.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Menyadari dan memahami bahwa dirinya adalah perempuan atau laki-laki yang dipanggil oleh Tuhan untuk berkembang dan menghargai lawan jenisnya.
II. Indikator :
1. Siswa menyebutkan kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan perempuan dan laki-laki
2. Siswa menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan manusia laki- laki dan perempuan sederajat dan untuk saling mengasihi..
3. Siswa menyebutkan contoh tindakan menghormati perempuan dan laki-laki
III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui sharing siswa dapat menyebutkan hal-hal yang dapat dilakukan oleh perempuan dan laki-laki
2) Melalui sharing siswa dapat menceritakan pengalaman yang menunjukkan bahwa bekerjasama dengan lawan jenis dibutuhkan dan menggembirakan
3) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan sederajat dan untuk saling mengasihi
4) Siswa dapat memberikan contoh usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sikap saling menghargai antara perempuan dan laki-laki

IV. Materi pokok :

Saya menghargai temanku yang perempuan dan laki-laki

V. Metode :
1. Sharing
2. Tanya jawab
3. Penjelasan
VI. Kegiatan pembelajaran :

A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
B. Kegiatan inti :
1. Guru meminta kepada siswa untuk menceritakan pengalamannya tentang apa saja yang biasa mereka lakukan
2. Siswa menceritakan pengalaman
3. Guru meminta siswa membacakan teks Kitab Suci, Kej 2 : 8-24
4. Guru bertanya-jawab dengan siswa tentang teks yang dibacakan
5. Guru memberikan informasi serta penjelasan dari sharing dan tanya jawab dengan siswa
C. Penutup :
1. Guru bersama siswa menarik kesimpulan
2. Doa penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana : 1. LCD
B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas V, pel 2.. Saya menghargai temanku yang
perempuan dan laki-laki, Kanisius
3. Allah Memanggil kita, PUSPAS KAE
VIII. Penilaian:
1. Tes Tulis

@. Soal :
1). Sebutkan jenis permainan yang khas untuk anak-anak laki dan anak perempuan, masing-masing 3!
2). Di manakah Tuhan menempatkan manssia pertama?
3). Apa tugas yang diberikan pada manusia pria dan wanita?
4). Sebutkan 2 contoh sikap menghargai lawan jenis!

@. Skor :
No.1 : 3
No.2 : 2
No.3 : 3
No.4 : 4

@. Total Skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                                Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                                           Guru Mata Pel

———————————

 

 

 

 

 
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : V /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami adanya tantangan dalam mewujudkan Kerajaan Allah seperti dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan para pengikutNya (Gereja), sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan senantiasa menguatkan mereka melalui Roh Kudus, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam mengembangkan hidup bersama baik sebagai perempuan maupun sebagai laki-laki.

Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Menyadari dan memahami bahwa dirinya adalah perempuan atau laki-laki yang dipanggil oleh Tuhan untuk berkembang dan menghargai lawan jenisnya.

II. Indikator :
1. Siswa menyebutkan tokoh yang berhasil dalam suatu bidang.
2. Siswa menjelaskan bahwa Tuhan memberikan talenta kepada setiap orang untuk berkembang
3. Siswa memberikan contoh cara mengembangkan kemampuan sesuai dengan kehendak Tuhan

III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan tokoh yang berhasil di suatu bidang usaha yang dilakukan untuk meraih keberhasilan
2) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan bahwa Tuhan memberikan kemampuan atau talenta kepada setiap orang untuk dikembangkan
3) Melalui tanya jawab siswa memberikan contoh cara mengembangkan kemampuan yang dimiliki sesuai dengan kehendak Allah.

IV. Materi pokok :

Saya dipanggil untuk berkembang

V. Metode :
a) Deskripsi
b) Tanya jawab

VI. Kegiatan pembelajaran :
A. Pendahuluan :
1) Doa pembuka
2) Guru memberikan apersepsi
3) Guru memberikan motivasi serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
B. Kegiatan inti :
1) Guru meminta siswa untuk menceritakan pengalaman mereka tentang perkembangan fisik dan rohani yang mereka alami samapai saat ini
2) Guru meminta siswa untuk membacakan Perumpamaan tentang Talenta, Mat 25:14-30
3) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang teks Kitab Suci yang baru dibacakan
4) Guru memberikan penjelasan dan masukan tentang materi yang dibahas sesuai dengan sharing dan perikop Kitab Suci yang didalami
C. Penutup :
1. Guru bersama siswa menyimpulkan bahan yang sudah dibahas
2. Doa Penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana: 1. LCD
2. Gambar/foto diri
B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas V, pel 3. Saya dipanggil untuk berkem-
bang, Kanisius
3. Allah Memanggil kita, PUSPAS KAE

VIII. Penilaian:

1. Tes Tulis
@. Soal :

1). Tuliskan perkembangan apa saja yang secara fisik anda alami saat ini!
2). Perkembangan pribadi seseorang mencakup dua hal. Sebutkan dua aspek perkembangan manusia!
3). Apa tujuan Tuhan memberikan setiap orang kemampuan yang khas?
4). Sebutkan kemampuan manusia yang bersifat jasmani dan rohani!
5). Siapa saja yang membantu kita dalam mengembangkan kemampuan kita?
6). Bagaimana cara agar kemampuan kita semakin berkembang?
7). Jelaskan tujuan kita mengembangkan kemampuan kita!
@. Skor :
No. 1 : 2
No. 2 : 2
No. 3 : 3
No. 4 : 4
No. 5 : 3
No. 6 : 4
No. 7 : 4

@. Total Skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                    Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pel

———————————

 

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : V /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami adanya tantangan dalam mewujudkan Kerajaan Allah seperti dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan para pengikutNya (Gereja), sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan senantiasa menguatkan mereka melalui Roh Kudus, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam mengembangkan hidup bersama baik sebagai perempuan maupun sebagai laki-laki.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Menyadari dan memahami bahwa dirinya adalah perempuan atau laki-laki yang dipanggil oleh Tuhan untuk berkembang dan menghargai lawan jenisnya.

II. Indikator :
1. Siswa menyebutkan hal-hal yang memperihatinkan dan membanggakan dari Negara kita
2. Siswa menjelaskan bahwa Tuhan memberikan karunia tanah
air Indonesisa untuk dikembangkan dan dibangun.
3. Siswa memberikan contoh usaha untuk memelihara dan mem bangun Negara kita.

III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui mendengarkan penjelasan siswa menjelaskan hal-hal yang membanggakan dan memperihatinkan dari negeri kita.
2) Melalui mendengarkan penjelasan siswa menjelaskan bahwa Allah memberikan karunia tanah air Indonesia untuk dipelihara dan dibangun
3) Melalui Tanya jawab siswa dapat memberikan contoh-contoh usaha yang dapat dilakukan untuk memelihara dan membangun tanah air Indonesia.

IV. Materi pokok :

Negeriku Indonesia

V. Metode :
1. Tanya Jawab
2. Penjelasan

VI. Kegiatan pembelajaran :
A. Pendahuluan : 1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan inti :
1. Guru bersama siswa menyanyikan salah satu lagu nasional
2. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang makna lagu yang dinyanyikan
3. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang bagaimana usaha untuk membangun dan memelihara tanah air kita
4. Guru bersama siswa mendalami teks Kitab Suci, Kej 2: 10 – 15.
5. Guru memberikan masukan dan penjelasan tentang tanah air kita sebagai karunia Tuhan
C. Penutup :
1. Guru dan siswa membuat kesimpulan
2. Guru memberikan tugas
3. Doa penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:
A. Sarana:
1. LCD
2. Gambar Peta Indonesia
B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas V, pel 4. Negeriku Indonesia,
Kanisius
3. Allah Memanggil kita, PUSPAS KAE

VIII. Penilaian:
1. Tes Penugasan
@. Soal : Tuliskan tempat wisata yang berhubungan dengan keagamaan di Indonesia.

NO AGAMA TEMPAT AGAMA UPACARA AGAMA
1 Katolik 1.
1.

2. 2
2 Kristen 1.
1.

3.
3.
3 Islam 1.
1.

3.
3.
4 Budha 1.
1.

3.
3.
5 Hindu 1.
1.

3.
3.

Mengetahui,                                                                             Juli 2012
Kepala Sekolah                                                                       Guru Mata Pel

———————————

 

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : V /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami adanya tantangan dalam mewujudkan Kerajaan Allah seperti dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan para pengikutNya (Gereja), sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan senantiasa menguatkan mereka melalui Roh Kudus, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam mengembangkan hidup bersama baik sebagai perempuan maupun sebagai laki-laki.

Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Memahami karya keselamatan Allah melalui keagungan dan keruntuhan Israel

II. Indikator :
1. Siswa mengungkapkan pengalaman merasa aman bersama
orang tua
2. Siswa menyebutkan janji Allah kepada Daud
3. Siswa menjelaskan bahwa Allah yang dulu menyertai Daud, saat inipun menyertai dirinya lewat orang tua, guru dan orang lain yang berbuat baik kepadanya

III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui sharing siswa dapat mengungkapkan pengalaman merasa aman bersama orangtua.
2) Melalui mendengar cerita siswa dapat menyebutkan janji Allah kepada Daud
3) Melalui mendnegarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan bahwa Allah yang dahulu menyertai Daud saat ini pun menyertai dirinya lewat orangtua, guru dan orang lain yang berbuat baik kepadanya.

IV. Materi pokok : Janji Allah kepada Daud

V. Metode :
1. Narasi
2. Tanya jawab dan sharing
3. Penjelasan
VI. Kegiatan pembelajaran :

A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

B. Kegiatan inti :
1. Guru menceritakan kisah Raja Daud sesuai dengan teks Kitab Suci, 2 Sam 7:8-17
2. Guru bertanyajawab dengan sisiwa tentang cerita Kitab Suci di atas
3. Guru meminta siswa untuk membacakan kembali teks Kitab suci di atas
4. Guru memberikan penjelasan dan informasi tentang janji Allah kepada Daud
C. Penutup :
1. Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari materi yang dibahas
2. Doa Penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana:
1. LCD
2. VCD
B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas V, pel 5. Janji Allah Kepada Daud,
Kanisius
3. Allah Memanggil kita, PUSPAS KAE


VIII. Penilaian:

1. Tes Tulis

@. Soal :

1). Jelaskan siapa sebenarnya Daud!
2). Apa isi janji Allah kepada Daud?
3). Mengapa Allah selalu mencintai Israel walaupun Israel berdosa?
4). Apa yang terjadi dengan kehidupan bangsa Israel pada saat Daud menjadi Raja?
@. Skor :
No. 1 : 3
No. 2 : 4
No. 3 : 4
No. 4 : 3

@. Total Skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                    Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pel

———————————

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : V /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami adanya tantangan dalam mewujudkan Kerajaan Allah seperti dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan para pengikutNya (Gereja), sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan senantiasa menguatkan mereka melalui Roh Kudus, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam mengembangkan hidup bersama baik sebagai perempuan maupun sebagai laki-laki.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Memahami karya keselamatan Allah melalui keagungan dan keruntuhan Israel

II. Indikator :
1. Siswa memberikan contoh perbuatan curang yang
dilakukan oleh diri sendiri atau orang lain pada dirinya.
2. Siswa menceritakan tentang Daud yang berbuat curang dan jatuh ke dalam dosa.
3. Siswa menyimpulkan bahwa manusia adalah makhluk lemah yang dapat jatuh ke dalam dosa.
III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui tanya jawab siswa dapat memberikan contoh-contoh perbuatan curang yang dilakukan sendiri ataupun orang lain serta akibat dari perbuatan-perbuatan tersebut
2) Melalui mendengarkan cerita siswa menceritakan tentang Daud yang berbuat curang dan jatuh ke dalam dosa.
3) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menyimpulkan bahwa manusia adalah makhluk lemah yang dapat jatuh ke dalam dosa
4) Melalui tanya jawab siswa dapat meyebutkan contoh-contoh kelemahan yang ada pada dirinya yang dapat membuatnya jatuh ke dalam dosa
IV. Materi pokok :

Daud berdosa

V. Metode :
1. Narasi
2. Tanya jawab
3. Deskripsi

VI. Kegiatan pembelajaran :
A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan apersepsi
3. Guru memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan inti :
1. Guru bertanyajawab dengan siswa tentang perbuatan curang yang dilakukan sendiri atau orang lain
2. Guru meminta siswa membaca cerita Kitab Suci
3. Guru meminta siswa menceritakan kembali kisah Daud berdosa.
4. Guru memberikan penjelasan dan informasi tentang kisah Daud berdosa
C. Penutup :
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan bersama
2. Doa penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana: 1. LCD

B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas V, pel 6. Daud berdosa, Kanisius.
3. Allah Memanggil kita, PUSPAS KAE
VIII. Penilaian :

1. Tes tulis
2.
@. Soal :
1). Sebutkan dosa daud!
2). Apa bukti perbtobatan Daud?
3). Apakah Allah mengampuni dosa Daud.? Mengapa?
4). Apa akibat dari perbuatan dosa Daud bagi dirinya dan keluarganya?
5). Apa yang akan anda perbuat saat anda jatuh ke dalam dosa?

@. Skor:
No.1 : 3
No.2 : 3
No.3 : 3
No.4 : 3
No.5 : 3

@. Total Skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                                Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                                           Guru Mata Pel

———————————

 

 
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : V /Ganjil
Standar Kompetensi : Memahami adanya tantangan dalam mewujudkan Kerajaan Allah seperti dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan para pengikutNya (Gereja), sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan senantiasa menguatkan mereka melalui Roh Kudus, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam mengembangkan hidup bersama baik sebagai perempuan maupun sebagai laki-laki.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Memahami karya keselamatan Allah melalui keagungan dan keruntuhan Israel

II. Indikator :
1. Siswa menceritakan pengalaman memilih yang paling penting dalam hidup serta memberikan alas an mengapa hal itu dipilih.
2. Siswa dapat menulis kembali kisah kebijaksanaan Raja Salomo
3. Siswa menyebutkan pilihan Raja Salomo terhadap tawaran Tuhan

III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melaui sharing pengalaman siswa dapat menceritakan pengalaman ketika memilih yang paling penting dalam hidup dan memberi alasan mengapa memilih hal tersebut.
2) Melalui mendengarkan cerita siswa dapat menceritakan kembali kisah Raja Salomo yang bijaksana
3) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menyebutkan pilihan Raja Salomo terhadap tawaran Tuhan
4) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat membuat keputusan bijak terhadap pilihan yang mereka hadapi

IV. Materi pokok :

Raja Salomo yang bijaksana

V. Metode :
1) Narasi
2) Sharing
3) Deskripsi/penjelasan

VI. Kegiatan pembelajaran :

A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan inti :

1. Guru meminta siswa menceritakan pengalaman tentang peristiwa yang mereka alami di mana mereka harus memilih satu dari banyak pilihan
2. Guru menceritakan kisah kebijaksanaan Salomo sesuai dengan teks Kitab Suci, 1 Raj 3: 1 – 28
3. Siswa diminta untuk menceritakan kembali kisah kebijaksanaan Raja Salomo
4. Guru memberikan penjelasan dan masukan tentang sharing siswa serta kisah kebijaksanaan Salomo
C. Penutup :
1. Guru dan siswa menarik kesimpulan bersama tentang materi yang dibahas
2. Doa Penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana: 1. LCD
2. Gambar Raja Salomo dalam memutuskan perkara

B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas V, pel 7. Raja Salomo yang bijaksana
Kanisius
3. Allah Memanggil kita, PUSPAS KAE

VIII. Penilaian:

1. Tes tulis

@. Soal :

1). Sebutkan keutamaan yang dimiliki oleh raja Salomo! (skor: 2)
2). Tuliskan peristiwa yang menunjukkan keutamaan dari Raja Salaomo!
(skor : 4)
3). Sebutkan dua contoh sikap yang anda ambil ketika berhadapan dengan dua pilihan! (skor : 3)
4). Darimanakah semua keutamaan yang kita miliki? (skor: 2)

@. Total Skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                    Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pel

———————————

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : V /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami adanya tantangan dalam mewujudkan Kerajaan Allah seperti dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan para pengikutNya (Gereja), sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan senantiasa menguatkan mereka melalui Roh Kudus, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam mengembangkan hidup bersama baik sebagai perempuan maupun sebagai laki-laki.

Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Memahami karya keselamatan Allah melalui keagungan dan keruntuhan Israel

II. Indikator :
1. Siswa menyebutkan pada saat masa pemerintahan Raja siapa Israel menagalami keruntuhan
2. Siswa menyebutkan kerajaan yang mengahancurkan Israel
3. Siswa menjelaskan bahwa sikap berpaling dari Allah sama dengan menjauhkan diri dari kebahagiaan.
III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui sharing siswa dapat menceritakan pengalaman tentang orang yang selalu mengejar harta duniawi dan mengabaikan Allah sehingga mengakibatkan kejatuhan.
2) Siswa menjelaskan bahwa sikap berpaling dari Allah sama dengan menjauhkan diri dari kebahagiaan
3) Siswa dapat memberikan contoh-contoh usaha yang dapat dilakukan agar doa dan bekerja berjalan seiring

IV. Materi pokok :

Kerajaan Israel runtuh

V. Metode :
1. Tanya jawab
2. Sharing
3. Deskripsi

VI. Kegiatan pembelajaran :

A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan inti :
1. Guru meminta siswa untuk menceritakan kenyataan hidup sekarang di mana orang lebih cendrung hidup untuk mengejar hal-hal material daripada rohani
2. Guru meminta siswa membacakan teks Kitab Suci, 2 Raj 17: 7 – 23
3. Guru membuat tanya jawab dengan siswa tentang perikop Kitab Suci di atas
4. Guru memberikan informasi dan penjelasan

C. Penutup :
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan bersama
2. Doa Penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana:
1. LCD
2. Gambar orang yang mengungsi

B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas V, pel 8. Kerajaan Israel runtuh
Kanisius
3. Allah menyertai kita, PAK, Buku Guru

VIII. Penilaian:

1. Tes Tulis

@. Soal :

1). Sebutkan alasan keruntuhan Israel!
2). Apakah Allah masih mengampuni bangsa Israel? Mengapa?
3). Pada masa pemerintahan raja siapakah bangsa Israel mengalami keruntuhan?
@. Skor :
No.1 : 4
No.2 : 4
No.3 : 2

@. Total Skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                    Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pel

———————————

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : V /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami adanya tantangan dalam mewujudkan Kerajaan Allah seperti dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan para pengikutNya (Gereja), sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan senantiasa menguatkan mereka melalui Roh Kudus, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam mengembangkan hidup bersama baik sebagai perempuan maupun sebagai laki-laki.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Mengenal dan memahami karya Allah melalui peristiwa-
peristiwa Yesus yang menyelamatkan

II. Indikator :
1. Siswa menyebutkan godaan-godaan yang muncul saat melakukan pekerjaan-pekerjaan baik.
2. Siswa menceritakan peristiwa Yesus dicobai Roh Jahat
3. Siswa menjelaskan bahwa Yesus adalah teladan dalam menghadapi kuasa jahat

III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui sharing siswa dapat menyebutkan godaan-godaan yang timbul saat akan melakukan pekerjaan baik dan cara mengatasinya
2) Melalui mendengarkan cerita siswa dapat menceritakan kembali peristiwa Yesus dicobai oleh roh jahat
3) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan bahwa Yesus adalah teladan dalam menghadapi kuasa jahat

IV. Materi pokok :

Yesus dicobai
V. Metode :
1. Sharing
2. Deskripsi

VI. Kegiatan pembelajaran :
A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan inti :
1. Guru meminta siswa untuk menceritakan pengalaman tentang peristiwa godaan yang mereka alami dalam keseharian mereka baik di rumah, sekolah atau di tempat lain.
2. Guru meminta siswa membacakan bersama teks Kitab Suci, Mat 4: 1 – 11 tentang Yesus dicobai
3. Guru bertanya kepada siswa tentang hal-hal penting yang disampaikan dalam teks Kitab Suci di atas
4. Siswa menjawab pertanyaan guru
5. Guru memberikan masukan dan penjelasan lanjut

C. Penutup :
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan bersama tentang materi yang sudah dibahas
2. Doa Penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:
A. Sarana:
1. LCD
2. Gambar Yesus digoda oleh setan
B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas V, pel 9. Yesus dicobai, Kanisius
3. Allah Memanggil kita, PUSPAS KAE
4. Allah menyertai kita, PAK, Buku Guru

VIII. Penilaian:
1. Tes lisan
@. Soal: Ceritakan tentang peristiwa godaan setan yang dialami oleh Yesus!
@. Penilaian:
a. Keruntutan peristiwa (skor : 3)
b. Kebenaran peristiwa (skor : 3)
c. Penggunaan bahasa (skor : 3)
@. Total Skor : skor perolehan x 100
Total skor
2. Tes Tulis :
@. Soal :

1). Untuk apakah Yesus tinggal di padang gurun?
2). Sebutkan godaan-godaan yang dialamiYesus!
3). Jelaskan arti dari setiap godaan yang dialami Yesus bagi kita!
4). Sebutkan 3 godaan yang setiap hari anda alami!
5). Bagimana anda mengatasi godaan-godaan tersebut?
@. Skor penilaaian:
No. 1 : 2
No. 3 : 3
No. 4 : 4
No. 4 : 4
No. 5 : 3

@. Total Skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                    Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pel

———————————

 

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : V /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami adanya tantangan dalam mewujudkan Kerajaan Allah seperti dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan para pengikutNya (Gereja), sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan senantiasa menguatkan mereka melalui Roh Kudus, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam mengembangkan hidup bersama baik sebagai perempuan maupun sebagai laki-laki.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Mengenal dan memahami karya Allah melalui peristiwa-
peristiwa Yesus yang menyelamatkan

II. Indikator :
1. Siswa menceritakan tentang pengalaman digoda teman
untuk berbuat jahat
2. Siswa menjelaskan bahwa Yesus berkuasa atas Roh Jahat
3. Siswa mengungkapkan bahwa orang-orang yang percaya akan Allah akan diselamatkan dari kuasa jahat


III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui sharing siswa dapat menceritakan pengalaman ketika dipengaruhi oleh teman untuk berbuat jahat dan usaha-usaha yang dilakukan olehnya atau orang lain untuk melepaskan pengaruh tersebut.
2) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan bahwa Yesus berkuasa atas roh jahat
3) Melalui mendengarkan penjelasan siswa mengungkapkan bahwa orang-orang yang setia dan percaya kepada Allah akan diselamatkan dari kuasa jahat
4) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat memberikan contoh kesetiaan dan kepercayaan kepada Yesus ketika mendapat pengaruh dari teman-teman untuk berbuat jahat
IV. Materi pokok :

Yesus mengusir Roh Jahat


V. Metode :
1. Sharing
2. Penjelasan

VI. Kegiatan pembelajaran :
A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pembahasan materi ini
B. Kegiatan inti :
1. Guru meminta siswa menceritakan pengalaman tentang bagaimana mereka digoda oleh teman-teman mereka untuk melakukan perbuatan nakal atau jahat
2. Guru meminta siswa membacakan teks Kitab Suci, Mat 4: 28 – 34
3. Guru bertanya kepada siswa tentang hal-hal penting dari teks Kitab Suci yang baru dibacakan
4. Siswa menjawab pertanyaan guru
5. Guru memberikan penjelasan dan informasi tentang materi yang dibahas sesuai dengan sharing dan bacaan Kitab Suci
C. Penutup :
1. Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama
2. Doa Penutup
VII. Sarana dan sumber belajar:
A. Sarana: 1. LCD

B. Sumber belajar: 1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas V, pel 10. Yesus mengusir roh Jahat,
Kanisius
3. Allah Memanggil kita, PUSPAS KAE
4. Allah menyertai kita, PAK, Buku Guru

VIII. Penilaian:

1. Tes lisan
2. Tes tulis

Mengetahui, Timika,                                       Juli 2012
Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pel

———————————

======================================

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : V /Ganjil
Standar Kompetensi : Memahami adanya tantangan dalam mewujudkan Kerajaan Allah seperti dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan para pengikutNya (Gereja), sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan senantiasa menguatkan mereka melalui Roh Kudus, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam mengembangkan hidup bersama baik sebagai perempuan maupun sebagai laki-laki.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 meni

I. Kompetensi Dasar :

Mengenal dan memahami karya Allah melalui peristiwa-
peristiwa Yesus yang menyelamatkan
II. Indikator :
1. Siswa menjelaskan sikapnya pada teman yang bersalah dan
menjelaskan alasan-alasannya
2. Siswa menjelaskan sikap Yesus yang mengampuni orang
Berdosa.
3. Siswa mengungkapkan sikap yang akan diambil terhadap
teman yang bersalah dengan meneladani sikap Yesus
III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui sharing pengalaman siswa dapat menjelaskan sikapnya terhadap teman yang bersalah dan menjelaskan alasan-alasannya
2) Melalui membaca teks Kitab Suci siswa dapat menjelaskan sikap Yesus yang mengampuni orang berdosa
3) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat mengungkapkan sikap dan tindakan yang akan dilakukan terhadap orang yang bersalah dengan meneladani sikap Yesus.

IV. Materi pokok :

Yesus mengampuni orang berdosa

V. Metode :
1. Sahring
2. Penjelasan/deskripsi
VI. Kegiatan pembelajaran :
A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran hari ini
B. Kegiatan inti :
1. Guru meminta siswa untuk membagikan pengalamannya kepada teman lain tentang sikapnya mengampuni teman yang telah bersalah kepadanya
2. Guru meminta siswa untuk membacakan teks Kitab Suci, Yoh 8 : 1 – 11 tentang Yesus mengampuni orang berdosa
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang beberapa hal penting dari teks Kitab Suci yang sudah dibacakan
4. Guru memberikan masukan dan penjelasan sesuai dengan sharing siswa serta teks Kitab Suci yang sudah didalami
C. Penutup :
1. Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari materi yang baru dibahas
2. Doa Penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana:
1. VCD
2. Gambar orang yang mengaku dosa
B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas V, pel 11. Yesus mengampuni orang
berdosa, Kanisius
3. Allah Memanggil kita, PUSPAS KAE

VIII. Penilaian:

1. Tes tulis

@. Soal :

1. Mengapa Yesus mengampuni wanita berdosa yang ada di hadapanNya?
2. Siapakah yang berkuasa mengampuni dosa kita?
3. Apa yang dilakukan Yesus terhadap wanita berdosa yang ada di hadapanNya?
4. Apa pesan Yesus kepada wanita berdosa tersebut?
5. Bagaimana sikap kita terhadap teman yang telah bersalah kepada kita?

@. Skor : no.1 : 3
2.: 2
3 : 3
4 : 3
5 : 3
@. Skor Akhir : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                                Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                                           Guru Mata Pel

———————————

 

 

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : V /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami adanya tantangan dalam mewujudkan Kerajaan Allah seperti dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan para pengikutNya (Gereja), sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan senantiasa menguatkan mereka melalui Roh Kudus, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam mengembangkan hidup bersama baik sebagai perempuan maupun sebagai laki-laki.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Mengenal dan memahami karya Allah melalui peristiwa-
peristiwa Yesus yang menyelamatkan
II. Indikator :
1. Siswa menyebutkan sikap dan tindakannya sendiri serta orang lain terhadap orang yang berbeda suku, agama dan ras
2. Siswa menjelaskan ajaran Yesus tentang sikap terhadap orang yang berbeda suku, agama dan ras
3. Siswa memberikan contoh meneladani sikap Yesus
III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui sharing siswa dapat menyebutkan sikap dan tindaknnya sendiri serta orang lain, terhadap orang yang berbeda suku, agama, budaya, status sosial, dan lain-lain.
2) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan ajaran Yesus dalam bertindak terhadap sesama yang berbeda suku, agama, budaya, status sosial, dan lain-lain
3) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat memberikan contoh-contoh sikap dan tindakan meneladani Yesus terhadap orang yang berbeda suku, agama, budaya, status sosial, dan lain-lain

.
IV. Materi pokok :

Yesus mengasihi orang yang tersingkir
V. Metode :
1. Sharing
2. Penjelasan

VI. Kegiatan pembelajaran :

A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari ini
B. Kegiatan inti :
1. Guru mengajak siswa untuk membagikan pengalamannya ketika berhadapan orang yang membutuhkan bantuan
2. Guru mengajak siswa untuk membacakan kisah Ibu Teresa.
3. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang tokoh Ibu Teresa
4. Siswa menjawab pertanyaan guru
5. Guru melanjutkan dengan meminta siswa membacakan teks Kitab Suci, Mrk 1:40-45
6. Guru bertanyajawab dengan siswa tentang perikop Kitab Suci yang baru dibacakan
7. Guru memberikan penjelasan dan informasi
C. Penutup :
1. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari materi yang dibahas
2. Doa Penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:
A. Sarana: 1. LCD

B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas V, pel 12. Yesus mengasihi orang
yang tersingkir, Kanisius
3. Allah Memanggil kita, PUSPAS KAE

VIII. Penilaian:
1. Tes Tulis

@. Soal :
1). Apa tujuan Tuhan Yesus datang ke dunia?
2). Selama berkarya di dunia, siapakah yang diuatamakan Yesus dalam pelayananNya?
3). Sebutkan 4 contoh perbuatan Yesus yang mengasihi orang yang tersingkir!
4). Sebutkan karya apa saja yang dilakukan Ibu Teresa dalam meneladani sikap Yesus!
5). Sebutkan 3 contoh perbuatan anda terhadap orang kecil dan kekuarangan sebagai wujud sikap meneladani Yesus!
@. Skor :
No.1 : 2
No.2 : 2
No.3: 4
No.4 : 3
No.5 : 3

@. Total Skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                                Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                                           Guru Mata Pel

———————————

RPP AGAMA KATOLIK SD KELAS VI

RPP AGAMA KATOLIK KLS VI SD
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : VI /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Memahami dan menyadari bahwa dirinya adalah warga negara Indonesia dan warga dunia

II. Indikator :
1. Siswa menyebutkan hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia
2. Siswa menjelaskan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan kewajiban yang sama di hadapan Tuhan dan di dalam negara
3. Siswa menjelaskan arti hak dan kewajiban
III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui tanya jawab siswa dapat menjelaskan arti hak dan kewajiban.
2) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menyebutkan hak-hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia
3) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat memahami dan menyadari bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai kedudukan yang sama di hadapan Allah dan di dalam negara sebagai warga negara Indonesia.

IV. Materi pokok :

Aku adalah warga Negara Indonesia

V. Metode :
1. Tanya jawab
2. Deskripsi

VI. Kegiatan pembelajaran :

A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan kepada siswa tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pelajaran ini

B. Kegiatan inti :
1. Guru mengajak siswa untuk berdialod tentang keadaan Negara kita sekarang ini.
2. Guru meminta siswa untuk menyebutkan identitas kita sebagai warga Negara Indonesia
3. Guru memberikan penjelasan tentang makna hak dan kewajiban
4. Guru bertanyajawab dengan siswa tentang macam-macam hak dan kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia
5. Guru memberikan penjelasan dan informasi tentang bagaimana kita menempatkan hak dan kewajiban kita sebagai warga negara

C. Penutup :
1. Guru bersama siswa menyimpulkan bersama materi yang baru dibahas
2. Doa penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana:
1. Indentitas diri/KTP
2. LCD
B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas VI, pel 1. Aku adalah warga negara
Indonesia, Kanisius
3. UUD 1945

VIII. Penilaian:

1. Tes Tulis

@. Soal :
1. Jelaskan arti hak dan kewajiban!
2. Sebutkan hak dan kwajiban anda sebagai warga negara Indonesia!
3. Di antara hak dan kewajiban, mana yang harus didahulukan,? Berikan alasannya!
4. Buktikan bahwa Yesus juga taat pada kewajibanNya sebagai warga negara!

@. Skor :

no. 1: 3
2 : 5
3 : 4
4 : 4

@. Total skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                                Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                                          Guru Mata Pel,
———————————

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : VI /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Memahami dan menyadari bahwa dirinya adalah warga negara Indonesia dan warga dunia

II. Indikator :
1. Siswa menyebutkan hubungan antar manusia di dunia
2. Siswa menjelaskan hubungan timbal balik antara negara
Indonesia dengan Negara lain
3. Siswa menjelaskan alasan Negara kita perlu bekerja sama
dengan Negara lain
III. Tujuan pembelajaran :
1) Melalui tanya jawa siswa dapat memberikan contoh hubungan yang terjadi antar-manusia di dunia dalam berbagai segi
2) Melalui mendengarkan penjelasan siswa menjelaskan hubungan timbal balik antara Indonesia dan bagian dunia lainnya dalam segala bidang
3) Melalui penjelasan siswa memahami bahwa dirinya adalah bagian dari dunia
4) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan bahwa semua manusia di dunia adalah umat Allah yang dicintai-Nya sebagai anak-anakNya.

IV. Materi pokok :

Aku adalah warga dunia

V. Metode :
1. Tanya jawab
2. Penjelasan

VI. Kegiatan pembelajaran :

A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pelajaran ini
B. Kegiatan inti :
1.Guru mengajak siswa untuk berdiskusi tentang negara- negara di dunia
2.Guru menanyakan kepada siswa tentang hubungan dalam
bidang apa saja yang dibangun antar negara di dunia
3. Siswa menjawab pertanyaan guru
4. Guru memberikan masukan dan penjelasan tentang mengapa negara kita harus berhubungan dengan negara lain
C. Penutup :
1. Guru dan siswa menyimpulkan bersama materi yang baru di bahas
2. Doa penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana:
1. Gambar peta dunia
2. Gambar Kepala Negara

B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas VI, pel 2. Aku adalah warga dunia
Kanisius
3. Seri Allah Memanggil Kita, Kanisius

VIII. Penilaian:

1. Tes lisan
@. Soal : 1. Sebutkan bidang kerjasama apa saja yang dibangun oleh negara kita dengan negara luar! (3)
2. Sebutkan alasan mengapa kita perlu bekerjsama dengan negara lain di dunia! (3)
3. Jelaskan alasan teologis mengapa kita kita perlu saling menghargai sesama warga dunia! (3)

@. Total skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                              Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                                         Guru Mata Pel,
—————————————-
====================

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : VI /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Memahami dan menyadari kesetiaan Allah akan memenuhi janjiNya untuk menyelamatkan manusia melalui para nabi

II. Indikator :
1. Siswa dapat menjelaskan arti nabi
2. Siswa menjelaskan siapa tokoh Nabi Elia dan perjuangannya.
3. Siswa menjelaskan cara-cara Nabi Elia mengingatkan dan meyakinkan bangsa Israel untuk tetap setia kepada Allah
4. Siswa menyebutkan kesalahan Raja Ahab

III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan arti dari kata nabi.
2) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan cara-cara nabi Elia mengingatkan dan meyakinkan bansa Israel untuk tetap setia kepada Allah.
3) Melalui mendengarkan bacaan Kitab Suci siswa dapat menyebutkan kesalahan raja Ahab dan rakyatnya
4) Melalui mendengarkan bacaan siswa dapat menyebutkan mujizat yang dialami oleh nabi Elia

IV. Materi pokok : Nabi Elia

V . Metode :
1. Membaca teks
2. Penjelasan/ deskripsi

VI. Kegiatan pembelajaran :
A. Kegiatan awal :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi
3. Guru memberikan beberapa pertanyaan lisan sehubungan dengan materi yang sudah dibahas dalam pertemuan yang lalu
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan inti :
1. Guru memberikan penjelasan singkat tentang siapa itu nabi
2. Guru meminta siswa membacakan perikop Kitab Suci yang mengisahkan tentang nabi Elia
3. Guru meminta siswa untuk menceritakan kembalisecara singkat tentang pewartaan nabi Elia
4. Guru menanyakan beberapa pertanyaan untuk dijawab siswa
5. Siswa menjawab pertanyaan guru
6. Guru menyampaiakan informasi dan penjelasan lanjutan

C. Penutup :
1. Guru bersama siswa menyimpulkan bersama materi yang baru dibahas
2. Doa penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana:
1. Gambar Nabi Elia
2. LCD
B. Sumber belajar:

1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas VI, pel 5. Nabi Elia, Kanisius
3. Mengenal Tulisan Perjanjian Lama, Kanisius
4. Seri Allah Memanggil Kita, Kanisius.

VIII. Penilaian:

1. Tes Tulis
@. Soal : 1). Jelaskan pengertian dari Nabi!
2). Jelaskan suasana hidup keagamaan bangsa Israel pada masa nabai Elia berkarya!
3). Pada masa nabi Elia, Dewa apa yang disembah bangsa Israel?
4). Sebutkan mujizat yang dialami oleh nabi Elia ketika ia dimusuhi oleh Raja Ahab!
5). Peristiwa apakah yang membuat bangsa Israel berpaling kembali kepada Allah?
6). Apa hukuman Allah terhadap raja Ahab dan bangsa Yahudi karena menyembah berhala?
@. Skor: no 1: 3
2 : 4
3 : 2
4 : 4
5 : 3
6 : 3
@. Total skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                          Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                                        Guru Mata Pel,

————————————-
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Agama Katolik
Tema :
Kelas/Semester : VI /Ganjil
Standar Kompetensi : Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat.
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Memahami dan menyadari kesetiaan Allah akan memenuhi janjiNya untuk menyelamatkan manusia melalui para nabi

II. Indikator :
1. Siswa menyebutkan peringatan-peringatan Nabi Yesaya agar bangsa Israel bertobat.
2. Siswa menyebutkan nubuat nabi Yesaya bahwa Allah akan mengirimkan Juru Selamat
3. Siswa menyebutkan nubuat Nabi Yesaya tentang Allah yang selalu menyertai umatNya.
III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui mendengarkan cerita siswa dapat menyebutkan kembali peringatan-peringatan kembali nabi Yesaya tentang Allah yang akan selalu menyertai umatNya.
2) Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan nubuat Nabi Yesaya tentang Allah yang akan selalu menyertai umatNya
3) Melalui mendengarkan penjelasan siswa menyebutkan nubuat Nabi Yesaya yang menyatakan bahwa Allah akan mengirim Juru Selamat
IV. Materi pokok : Nabi Yesaya
V. Metode :
1. Narasi
2. Tanya jawab
3. Deskripsi

VI. Kegiatan pembelajaran :

A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan inti :
1. Guru menceritakan kisah Nabi Yesaya
2. Guru meminta siswa menceritakan kembali kisah Nabi Yesaya
3. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang nabi Yesaya
4. Guru memberikan penjelasan dan informasi tentang nabi Yesaya
C. Penutup :
1. Guru bersama siswa menyimpulkan bersama materi yang baru dibahas
2. Doa penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana:
1. Gambar Nabi Yesaya
2. LCD
B. Sumber belajar:
1. Buku siswa kelas
2. Buku siswa kelas VI, pel 6. Nabi Yesaya, Kanisius
3. Mengenal Tulisan Perjanjian Lama, Kanisius
4. Seri Allah Memanggil Kita, Kanisius.

VIII. Penilaian:

1. Tes tulis

@. Soal :
1). Apa isi peringatan yang diberikan nabi Yesaaya kepada bangsa Israel?
2). Nabi Yesaya mengungkapkan keprihatinannya terhadap hehidupan bangsa Israel yang menjauh dari Allah melalui nyanyian. Apa judul nyanyian nabi Yesaya?
3). Jelaskan suasana hidup bangsa Israel ketika nabi Yesaya berkarya!
4). Sebutkan ramalan nabi Yesaya yang paling terkenal!
5). Dalam diri siapakah ramalan nabi Yesaya tersebut menjadi kenyataan?

@. Skor : no. 1 : 3
no. 2 : 2
no. 3 : 4
no. 4 : 3
no. 5 : 2

@. Total skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                  Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                               Guru Mata Pel,

————————————-

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : VI /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Memahami dan menyadari kesetiaan Allah akan memenuhi janjiNya untuk menyelamatkan manusia melalui para nabi

II. Indikator :
1. Siswa menjelaskan tentang keserakan dan akibat keserakahan bagi manusia.
2. Siswa menyebutkan situasi masyarakat pada masa Nabi Amos
3. Siswa menyebutkan tugas-tugas Nabi Amos

III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui tanya jawab siswa dapat mengungkapkan pendapat tentang akibat dari keserakahan manusia
2) Melalui mendengarkan bacaan Kitab Suci siswa dapat menyebutkan situasi masyarakat pada zaman Nabi amos
3) Melalui mendnegarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan tugas-tugas Nabi Amos

IV. Materi pokok : Nabi Amos

V. Metode :
1. Tanya jawab
2. Deskripsi

VI. Kegiatan pembelajaran :

A. Pendahuluan : 1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari ini

B. Kegiatan inti :
1. Guru meminta siswa menceritakan situasi keserakahan yang dilakukan oleh manusia dewasa ini
2. Guru meminta siswa membacakan kisah Nabi Amos
3. Guru meminta siswa menceritakan kembali kisah Nabi Amos
4. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang kisah nabi Amos
5. Guru memberikan penjelasan dan informasi

C. Penutup :
1. Guru bersama murid membuat kesimpulan bersama tentang materi yang baru dibahas
2. Doa penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana:
1. Gambar Nabi Elia
2. LCD
B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas VI, pel 7. Nabi Amos, Kanisius
3. Mengenal Tulisan Perjanjian Lama, Kanisius
4. Seri Allah Memanggil Kita, Kanisius.

VIII. Penilaian:

1. Tes tulis

@. Soal : 1). Jelaskan suasana hidup bangsa Israel pada saat nabi Amos berkarya!
2). Apa isi seruan nabi Amos kepada kepada bangsa Israel?
3). Kecurangan terbesar apa yang dilakukan bangsa Israel di hadapan Allah?
4). Sebutkan 3 contoh tindakan anda dalam mencontohi sikap nabi Amos!

@. Skor: No. 1 : 4
No. 2 : 3
No. 3 : 3
No. 4 : 4

@. Total skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui,                                                                            Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah                                                                       Guru Mata Pel,

————————————-

=============================================
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : VI /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat.
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Memahami bahwa Allah membimbing Israel pulang dari pembuangan dan kerinduan Israel akan kedatangan Mesias

II. Indikator :
1. Siswa mengungkapkan pengalaman ditahan dan dibebaskan
2. Siswa menjelaskan tindakan Allah yang berbelaskasihan kepada Bangsa Israel
3. Siswa menyebutkan tokoh yang membebaskan Israel dari tempat pembuangan

III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui sharing pengalaman siswa dapat mengungkapkan pengalaman mendapat hukuman dan dimaafkan
2) Melalui penjelasan siswa dapat menjelaskan tindakan Allah yang berbelaskasih kepada bangsa Israel
3) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan bahwa Allah bisa berbuat baik kepada manusia melalui orang-orang pilihanNya
4) Melalui membaca cerita Kitab Suci,siswa dapat menyebutkan tokoh yang membebaskan Israel dari pembuangan
5) Melalui membaca teks Kitab Suci siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh yang memimpin pembangunan kembali Israel

IV. Materi pokok : Israel pulang dari pembuangan
V. Metode :
1. Sahring
2. Penjelasan
3. Membaca cerita Kitab Suci

VI. Kegiatan pembelajaran :

A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan inti :
1. Guru meminta siswa menceritakan pengalaman ketika mendapat hukuman dan dimaafkan
2. Guru meminta siswa membaca teks Kitab Suci : kisah Israel pulang dari pembuangan
3. Guru meminta siswa menceritakan kembali kisah Isarel pulang dari pembuangan
4. Guru bertanya kepada siswa tentang beberapa point penting dari bacaan Kitab Suci
5. Guru memberikan penjelasan dan informasi

C. Penutup :
1. Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama tentang materi yang baru dibahas
2. Doa penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana:
1. Gambar pengungsi
2. LCD
B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas VI, pel 8. Isarel Pulang Dari Pembuangan.Kanisius
3. Mengenal Tulisan Perjanjian Lama, Kanisius
4. Seri Allah Memanggil Kita, Kanisius.

6. Penilaian:

1. Tes tulis
@. Soal:
1). Berapa lamakah bangsa Israel tinggal di pembuangan?
2). Mengapa bangsa Israel dihancurkan musuh dan ditawan?
3). Siapakah tokoh yang dipakai Tuhan untuk membebaskan Isarel dari pembuangan?
4). Mengapa Tuhan mau membebaskan Israel dari pembuangan?
@. Skor :
No. 1 : 2
No. 2 : 4
No. 3 : 2
No. 4 : 4

@. Total skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui, Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah Guru Mata Pel,

————————————-

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran            : Agama Katolik
Kelas/Semester            : VI /Ganjil
Standar Kompetensi   : Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai masyarakat.
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Dasar :

Memahami bahwa Allah membimbing Israel pulang dari pembuangan dan kerinduan Israel akan kedatangan Mesias

II. Indikator :
1. Siswa menceritakan pengalaman ingin mendapat pertolongan dari orang lain
2. Siswa menjelaskan siapa Mesias yang dirindukan Israel
3. Siswa memberikan alasan mengapa Israel merindukan Mesias
III. Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui sharing pengalaman siswa dapat menceritakan kisah kerinduan manusia pada seorang penyelamat atau pembebas
2) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan siapa Mesias yang dirindukan bangsa Israel
3) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan siapa Mesias yang sebenarnya menurut keyakinan Kristiani
4) Melalui mendengarkan penjelasan siswa dapat menjelaskan mengapa bangsa Israel merindukan Mesias
IV. Materi pokok :

Umat Israel merindukan Mesias

V. Metode :
1. Deskripsi
2. Sharing

VI. Kegiatan pembelajaran :
A. Pendahuluan :
1. Doa pembuka
2. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan inti :
1. Guru meminta siswa membagikan pengalamannya kepada teman tentang kerinduannya akan seorang penolong saat mengalami kesulitan
2. Guru bertanya kepada siswa tentang kisah Isarel merindukan Mesias
3. Siswa menjawab pertanyaan guru
4. Guru memberikan penjelasan tentang arti mesias menurut keyakinan Israel dan keyakinan Kristiani
5. Guru meberikan penjelasan tentang alasan manusia merindukan seorang penyelamat

C. Penutup :
1. Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari materi yang dibahas hari ini
2. Doa penutup

VII. Sarana dan sumber belajar:

A. Sarana:
1. LCD
2. Gambar tentang menolong sesama

B. Sumber belajar:
1. Pengalaman anak
2. Buku siswa kelas VI, pel 9. Umat Israel merindukan
Mesias, Kanisius
3. Mengenal Tulisan Perjanjian Lama, Kanisius
4. Seri Allah Memanggil Kita, Kanisius.

VIII. Penilaian:

1. Tes tulis
@. Soal :
1). Mengapa bangsa Israel merindukan Messias?
2). Siapakah Messias menurut bangsa Israel?
3). Siapakah Messias menurut umat Kristiani?

@. Skor:
1). No. 1 : 4
2). No. 2 : 3
3). No. 3 : 3

@. Total skor : skor perolehan x 100
Total skor

Mengetahui, Timika, Juli 2012
Kepala Sekolah Guru Mata Pel,

————————————-

 

METODE PEMBELAJARAN

METODE-METODE DALAM PEMBELAJARAN

A.PENGERTIAN

Metode atau Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J. R. David, 1976). Sedangkan menurut kamus Purwadarminta (1976), secara umum metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode berasal dari bahasa Inggris yaitu Method artinya melalui, melewati, jalan atau cara untuk memperoleh sesuatu. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran.

Pada mulanya istilah strategi banyak digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Sekarang, istilah strategi banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Misalnya seorang manajer atau pimpinan perusahaan yang menginginkan keuntungan dan kesuksesan yang besar akan menerapkan suatu strategi dalam mencapai tujuannya itu, seorang pelatih tim Sepakbola akan menentukan strategi yang dianggap tepat untuk dapat memenangkan suatu pertandingan. Begitu juga seorang guru yang mengharapkan hasil baik dalam proses pembelajaran juga akan menerapkan suatu strategi agar hasil belajar siswanya mendapat prestasi yang terbaik. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kemp (1995). Dilain pihak Dick & Carey (1985) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh seorang instruktur, guru, widyaiswara dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni:

(a) strategipengorganisasian pembelajaran

(b) strategi penyampaian pembelajaran

(c) strategi pengelolaan pembelajaran.

Metode Pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Dapat dikatakan metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi instruksional. Tetapi tidak semua metode pembelajaran sesuai digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Penulisan mengenai metode di bawah ini tidak mengikuti suatu urutan tertentu, tetapi dilakukan secara acak. Diungkapkan pula kapan baiknya metode tersebut dilaksanakan serta keunggulan dan kekurangan metode tersebut.

B.DASAR PEMILIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Beberapa prinsip-prinsip yang mesti dilakukan oleh pengajar dalam memilih strategi pembelajaran secara tepat dan akurat, pertimbangan tersebut mesti berdasarkan pada penetapan. Sebelum memutuskan metode mana yang akan dipakai dalam proses belajar mengajar, maka seorang pengajar perlu memperhatikan beberapa pertimbangan berikut:

 

1.Tujuan Pembelajaran

Penetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru dalam memilih metode yang akan digunakan di dalam menyajikan materi pengajaran. Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir pengajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Sasaran tersebut dapat terwujud dengan menggunakan metode-metode pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu.

Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus digunakan guru. Misalnya, seorang guru Olahraga dan Kesehatan menetapkan tujuan pembelajaran agar siswa dapat mendemontrasikan cara menendang bola dengan baik dan benar. Dalam hal ini metode yang dapat membantu siswa-siswa mencapai tujuan adalah metode ceramah, guru memberi instruksi, petunjuk, aba-aba dan dilaksanakan di lapangan, kemudian metode demonstrasi, siswa-siswa mendemonstrasikan cara menendang bola dengan baik dan benar, selanjutnya dapat digunakan metode pembagian tugas, siswa-siswa kita tugasi, bagaimana menjadi keeper, kapten, gelandang, dan apa tugas mereka, dan bagaimana mereka dapat bekerjasama dan menendang bola. Dalam contoh ini, terdapat kemampuan siswa pada tingkat kognitif dan psikomotorik. Demikian juga diaplikasikan kemampuan Afektif, tentang bagaimana kemampuan mereka dalam bekerjasama dalam bermain bola dari metode pemberian tugas yang diberikan guru kepada setiap individu. Dalam silabus telah dirumuskan indikator hasil belajar atau hasil yangdiperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses pembelajaran. Terdapat empat komponen pokok dalam merumuskan indikator hasil belajar yaitu:

a. Penentuan subyek belajar untuk menunjukkan sasaran relajar.

b. Kemampuan atau kompetensi yang dapat diukur atau yang dapat

itampilkan melalui peformance siswa.

c. Keadaan dan situasi dimana siswa dapat mendemonstrasikan performancenya

d. Standar kualitas dan kuantitas hasil belajar.

Berdasarkan indikator dalam penentuan tujuan pembelajaran maka dapat dirumuskan tujuan pembelajaran mengandung unsur; Audience (peserta didik), Behavior (perilaku yang harus dimiliki), Condition (kondisi dan situasi)

2.Aktivitas dan Pengetahuan Awal Siswa

Belajar merupakan berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan hanya terbatas pada aktifitas fisik saja akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis atau aktivitas mental.

Pada awal atau sebelum guru masuk ke kelas memberi materi pengajaran kepada siswa, ada tugas guru yang tidak boleh dilupakan adalah untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Sewaktu memberi materi pengajaran kelak guru tidak kecewa dengan hasil yang dicapai siswa, untuk mendapat pengetahuan awal siswa guru dapat melakukan pretes tertulis, tanya jawab di awal pelajaran. Dengan mengetahui pengetahuan awal siswa, guru dapat menyusun strategi memilih metode pembelajaran yang tepat pada siswa-siswa. Apa metode yang akan kita pergunakan? Sangat tergantung juga pada pengetahuan awal siswa, guru telah mengidentifikasi pengetahuan awal. Pengetahuan awal dapat berasal dari pokok bahasan yang akan kita ajarkan, jika siswa tidak memiliki prinsip, konsep, dan fakta atau memiliki pengalaman, maka kemungkinan besar mereka belum dapat dipergunakan metode yang bersifat belajar mandiri, hanya metode yang dapat diterapkan ceramah, demonstrasi, penampilan, latihan dengan teman, sumbang saran, pratikum, bermain peran dan lain-lain. Sebaliknya jika siswa telah memahami prinsip, konsep, dan fakta maka guru dapat mempergunakan metode diskusi, studi mandiri, studi kasus, dan metode insiden, sifat metode ini lebih banyak analisis, dan memecah masalah.

3. Integritas Bidang Studi/Pokok Bahasan

Mengajar merupakan usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Karena itu strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian secara terintegritas.

Pada sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah menengah, program studi diatur dalam tiga kelompok. Pertama, program pendidikan umum. Kedua, program pendidikan akademik. Ketiga, Program Pendidikan Agama, PKn, Penjas dan Kesenian dikelompokkan ke dalam program pendidikan umum. Program pendidikan akademik bidang studinya berkaitan dengan keterampilan. Karena itu metode yang digunakan lebih berorientasi pada masing-masing ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang terdapat dalam pokok bahasan. Umpamanya ranah psikomotorik lebih dominant dalam pokok bahasan tersebut, maka metode demonstrasi yang dibutuhkan, siswa berkesempatan mendemostrasikan materi secara bergiliran di dalam kelas atau di lapangan. Dengan demikian metode yang kita pergunakan tidak terlepas dari bentuk dan muatan materi dalam pokok bahasan yang disampaikan kepada siswa. Dalam pengelolaan pembelajaran terdapat beberapa prinsip yang harus diketahui di antaranya:

a. Interaktif

Proses pembelajaran merupakan proses interaksi baik antara guru dan siswa, siswa dengan siswa atau antara siswa dengan lingkungannya. Melalui proses interaksi memungkinkan kemampuan siswa akan berkembang baik mental maupun intelektual.

b. Inspiratif

Proses pembelajaran merupakan proses yang inspiratif, yang memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Biarkan siswa berbuat dan berpikir sesuai dengan inspirasinya sndiri, sebab pengetahuan pada dasarnya bersifat subjektif yang bisa dimaknai oleh setiap subjek belajar.

c. Menyenangkan

Proses pembelajaran merupakan proses yang menyenangkan. Proses pembelajaran menyenangkan dapat dilakukan dengan menata ruangan yang apik dan menarik dan pengelolaan pembelajaran yang hidup dan bervariasi, yakni dengan menggunakan pola dan model pembelajaran, media dan sumber-sumber belajar yang relevan.

d. Menantang

Proses pembelajaran merupakan proses yang menantang siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja otak secara maksimal. Kemampuan itu dapat ditumbuhkan dengan cara mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui kegiatan mencobaoba, berpikir intuitif atau bereksplorasi.

e. Motivasi

Motivasi merupakan aspek yang sangat penting untuk membelajarkan siswa. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan siswa untuk bertindak dan melakukan sesuatu. Seorang guru harus dapat menunjukkan pentingnya pengalaman dan materi belajar bagi kehidupan siswa, dengan demikian siswa akan belajar bukan hanya sekadar untuk memperoleh nilai atau pujian akan tetapi didorong oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhannya. Alokasi Waktu dan Sarana Penunjang Waktu yang tersedia dalam pemberian materi pelajaran satu jam pelajaran 45 menit, maka metode yang dipergunakan telah dirancang sebelumnya, termasuk di dalamnya perangkat penunjang pembelajaran, perangkat pembelajaran itu dapat dipergunakan oleh guru secara berulang-ulang, seperti transparan, chart, video pembelajaran, film, dan sebagainya.

Metode pembelajaran disesuaikan dengan materi, seperti Bidang Studi Biologi, metode yang akan diterapkan adalah metode praktikum, bukan berarti metode lain tidak kita pergunakan, metode ceramah sangat perlu yang waktunya dialokasi sekian menit untuk memberi petunjuk, aba-aba, dan arahan. Kemudian memungkinkan mempergunakan metode diskusi, karena dari hasil praktikum siswa memerlukan diskusi kelompok untuk memecah masalah/ problem yang mereka hadapi.

4. Jumlah Siswa

Idealnya metode yang kita terapkan di dalam kelas perlu mempertimbangkan jumlah siswa yang hadir, rasio guru dan siswa agar proses belajar mengajar efektif, ukuran kelas menentukan keberhasilan terutama pengelolaan kelas dan penyampaian materi.

Para ahli pendidikan berpendapat bahwa mutu pengajaran akan tercapai apabila mengurangi besarnya kelas, sebaliknya pengelola pendidikan mengatakan bahwa kelas yang kecil-kecil cenderung tingginya biaya pendidikan dan latihan. Kedua pendapat ini bertentangan, manakala kita dihadapkan pada mutu, maka kita membutuhkan biaya yang sangat besar, bila pendidikan, mempertimbangkan biaya sering mutu pendidikan terabaikan, apalagi saat ini kondisi masyarakat Indonesia mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan. Pada sekolah dasar umumnya mereka menerima siswa maksimal 40 orang, dan sekolah lanjutan maksimal 30 orang. Kebanyakan ahli pendidikan berpendapat idealnya satu kelas pada sekolah dasar dan sekolah lanjutan 24 orang

Ukuran kelas besar dan jumlah siswa yang banyak, metode ceramah lebih efektif, akan tetapi yang perlu kita ingat metode ceramah memiliki banyak kelemahan dibandingkan metode lainnya, terutama dalam pengukuran keberhasilan siswa. Disamping metode ceramah guru dapat melaksanakan Tanya jawab, dan diskusi. Kelas yang kecil dapat diterapkan metode tutorial karena pemberian umpan balik dapat cepat dilakukan, dan perhatian terhadap kebutuhan individual lebih dapat dipenuhi.

5. Pengalaman dan Kewibawaan Pengajar

Guru yang baik adalah guru yang berpengalaman, peribahasa mengatakan ”Pengalaman adalah guru yang baik”, hal ini diakui di lembaga pendidikan, kriteria guru berpengalaman, dia telah mengajar selama lebih kurang 10 tahun, maka sekarang bagi calon kepala sekolah boleh mengajukan permohonan menjadi kepala sekolah bila telah mengajar minimal 5 tahun. Dengan demikian guru harus memahami seluk-beluk persekolahan.

Strata pendidikan bukan menjadi jaminan utama dalam keberhasilan belajar akan tetapi pengalaman yang menentukan, umpamanya guru peka terhadap masalah, memecahkan masalah, memilih metode yang tepat, merumuskan tujuan instruksional, memotivasi siswa, mengelola siswa, mendapat umpan balik dalam proses belajar mengajar. Jabatan guru adalah jabatan profesi, membutuhkan pengalaman yang panjang sehingga kelak menjadi profesional, akan tetapi professional guru belum terakui seperti profesional lainnya terutama dalam upah (payment), pengakuan (recognize). Sementara guru diminta memiliki pengetahuan menambah pengetahuan (knowledge esspecialy dan skill) pelayanan (service) tanggung jawab (responsbility)dan persatuan (unity) (Glend Langford,1978).

Disamping berpengalaman, guru harus berwibawa. Kewibawaan merupakan syarat mutlak yang bersifat abstrak bagi guru karena guru harus berhadapan dan mengelola siswa yang berbeda latar belakang akademik dan sosial, guru merupakan sosok tokoh yang disegani bukan ditakuti oleh anak-anak didiknya. Kewibawaan ada pada orang dewasa, ia tumbuh berkembang mengikuti kedewasaan, ia perlu dijaga dan dirawat, kewibawaan mudah luntur oleh perbuatan-perbuatan yang tercela pada diri sendiri masing-masing. Jabatan guru adalah jabatan profesi terhomat, tempat orang-orang bertanya, berkonsultasi, meminta pendapat, menjadi suri tauladan dan sebagainya, ia mengayomi semua lapisan masyarakat.dan Degree (kualitas dan kuantítas hasil belajar)

 

 

C.MACAM-MACAM METODE DALAM MENGAJAR

 

1.Metode Demonstrasi

Demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta dengan cara menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepada peserta. Karena itu, demonstrasi dapat dibagi menjadi dua tujuan: demonstrasi proses untuk memahami langkah demi langkah; dan demonstrasi hasil untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah proses.Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta sendiri. Sebagai hasil, peserta akan memperoleh pengalaman belajar langsung setelah melihat, melakukan, dan merasakan sendiri. Tujuan dari demonstrasi yang dikombinasikan dengan praktek adalah membuat perubahan pada rana keterampilan

a).Kelebihan metode demonstrasi

Perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang diberikan

Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh yang konkrit

Memberi motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar

Siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung

b).Kelemahan metode demonstrasi

Bila alatnya terlalu kecil atau penempatannya kurang tepat menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat jelas oleh seluruh siswa

Bila waktu tidak tersedia cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus atau berjalan tergesa-gesa

 

2.Metode Kerja Lapangan

Metode kerja lapangan merupakan metode mengajar dengan mengajak siswa kedalam suatu tempat diluar sekolah yang bertujuan tidak hanya sekedar observasi atau peninjauan saja, tetapi langsung terjun turut aktif ke lapangan kerja agar siswa dapat menghayati sendiri serta bekerja sendiri didalam pekerjaan yang ada dalam masyarakat.

a).Kelebihan metode kerja lapangan

Siswa mendapat kesemmpatan untuk langsung aktif bekerja dilapangan sehingga memperoleh pengalaman langsung dalam bekerja

Siswa menemukan pengertian pemahaman dari pekerjaan itu mengenai kebaikan maupun kekurangannya

b).Kelemahaan metode kerja lapangan

Waktu terbatas tidak memungkinkan memperoleh pengalaman yang mendalam dan penguasaan pengetahuan yang terbatas

Untuk kerja lapangan perlu biaya yang banyak. Tempat praktek yang jauh dari sekolah shingga guru perlu meninjau dan mepersiapkan terlebih dahulu

Tidak tersedianya trainer guru/pelatih yang ahli

3.Metode Sosiodrama dan Bermain Peran

Metode sosiodrama dan bermain peran merupakan suatu metode mengajar dimana siswa dapat mendramatisasikan tingkah laku atau ungkapan gerak gerik wajah seseorang dalam hubungan sosial antar manusia

a).Kelebihan metode sosiodrama dan bermain peran

Siswa lebih tertarik perhatiannya pada pelajaran

Karena mereka bermain peran sendiri, maka mudah memahami masalah-masalah sosial tersebut

Bagi siswa dengan bermain peran sebagai orang lain, maka ia dapat menempatkan diri seperti watak orang lain itu

Ia dapat merasakan perasaan orang lain sehingga menumbuhkan sikap saling perhatian

b).Kelemahan metode sosiodrama dan bermain peran

Bila guru tidak menguasai tujuan instrusional penggunaan teknik ini untuk sesuatu unit pelajaran, maka sosiodrama tidak akan berhasil

Dalam hubungan antar manusia selalu memperhatikan norma-norma kaidah sosial, adat istiadar, kebiasaan, dan keyakinan seseorang jangan sampai ditinggalkan sehingga tidak menyinggung perasaan seseorang

Bila guru tidak memahami langkah-langkah pelaksanaan metode ini, maka akan mangacaukan berlangsungnya sosiodrama

4.Metode Simulasi

Metode simulasi merupakan cara mengajar dimana menggunakan tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan dengan tujuan agar orang dapat menghindari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu dengan kata lain siswa memegang peranaan sebagai orang lain.

a).Kelebihan metode simulasi

Dapat menyenangkan siswa

Menggalak guru untuk mengembangkan kreatifitas siswa

Eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya

Mengurangi hal-hal yang verbalistik

Menumbuhkan cara berfikir yang kritis

b).Kelemahan metode simulasi

Efektifitas dalam memajukan belajar siswa belum dapat dilaporkan oleh riset

Terlalu mahal biayanya

Banyak orang meragukan hasilnnya karena sering tidak diikutsertakan elemen-elemen penting

Menghendaki pengelompokan yang fleksibel

Menghendaki banyak imajinasi dari guru dan siswa

5.Metode Seminar

Metode seminar adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh beberapa orang dalam suatu sidang yang berusaha membahas / mengupas masalah-masalah atau hal-hal tertentu dalam rangka mencari jalan memecahkannya atau mencari pedoman pelaksanaanya.

a).Kelebihan metode seminar

Peserta mendapatkan keterangan teoritis yang luas dan mendalam tentang masalah yang diseminarkan

Peserta mendapatkan petunjuk-petunjuk praktis untuk melaksanakan tugasnya

Peserta dibina untuk bersikap dan berfikir secara ilmiah

Terpupuknya kerja sama antar peserta

Terhubungnya lembaga pendidikan dan masyarakat

b).Kelemahan Metode Seminar

Memerlukan waktu yang lama

Peserta menjadi kurang aktif

Membutuhkan penataan ruang tersendiri

 

6.Metode Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh pelajar (setelah dikelompok-kelompokkan) mengerjakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran. Merka bekerja sama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas.

a).Kelebihan metode kerja kelompok

Para siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka

Memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan kemampuan para siswa

Dapat memberikan kesempatan pada para siswa untuk lebih menggunakan ketrampilan bertanya dalam membahas suatu masalah

Mengembangkan bakat kepemimpinan para siswa serta mengerjakan ketrampilan berdiskusi

b).Kelemahan metode kerja kelompok

Kerja kelompok terkadang hanya melibatkan para siswa yang mampu sebab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang

Keberhasilan strategi ini tergantung kemampuan siswa memimpin kelompok atau untuk bekerja sendiri-sendiri

Kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda dan daya guna mengajar yang berbeda pula

 

 

7.Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ini disebut juga dengan metode kuliah atau metode pidato. Untuk bidang studi agama, metode ceramah ini masih tepat untuk dilaksanakan. Misalnya, untuk materi pelajaran akidah.

a).Kelebihan metode ceramah

Materi yang diberikan terurai dengan jelas

b).Kekurangan metode ceramah

Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian hanya terpusat pada guru saja.

Murid seakan diharuskan mengikuti segala apa yang disampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritis karena guru dianggap selalu benar

 

8.Metode Sumbang Saran

Sumbang saran merupakan suatu cara mengajar dengan mengutarakan suatu masalah ke kelas oleh guru kemudian siswa memjawab mengemukakan pendapat /jawaban dan komentar seshingga masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru.

a).Kelebihan metode sumbang saran

Susana disiplin dan demokratis dapat tumbuh

Anak-anak aktif untuk menyatakan pendapatnya

Melatih siswa untuk berfikir dengan cepat dan tersusun logis

Merangsang siswa untuk selalu berpendapat yang berhubungan dengan masalah uang diberikan oleh guru

Terjadi persaingan yang sehat

Meningkatkan partisipasi siwa dalam menerima pelajaran

Siswa yang kurang aktif menapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari guru

b).Kelemahan metode sumbang saran

Guru kurang memberi waktu kepada siswa untuk berfikir yang baik

Anak yang kurang selalu ketinggalan

Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak yang pandai

Guru hanya menampang pendapat-pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan

 

 

 

 

9.Metode Unit Teaching

Metode unit teaching merupakan metode mengajar yang memberikan kesempatan pada siswa secara aktif dan guru dapat mengenal dan menguasai belajar secara unit.

a).Kelebihan metode unit teaching

Siswa dapat menggunakan sumber-sumber materi pelajaran secara luas

Siswa dapat belajar keseluruhan sesuai bakat

Suasana kelas lebih demokratis

b).Kelemahan metode unit teaching

Dalam melaksanakan unit perlu keahlian dan ketekunan

Perhatian guru harus lebih banyak dicurahkan pada bimbingan kerja siswa

Perencanaan unit yang tidak mudah

Memerlukan ahli yang betul-betul menguasai masalah karena semua masalah yang belum tentu dapat dijadikan unit

 

10.Metode Sandiwara

Metode sandiwara seperti memindahkan ‘sepenggal cerita’ yang menyerupai kisah nyata atau situasi sehari-hari ke dalam pertunjukkan. Penggunaan metode ini ditujukan untuk mengembangkan diskusi dan analisa peristiwa (kasus). Tujuannya adalah sebagai media untuk memperlihatkan berbagai permasalahan pada suatu tema (topik) sebagai bahan refleksi dan analisis solusi penyelesaian masalah. Dengan begitu, rana penyadaran dan peningkatan kemampuan analisis dikombinasikan secara seimbang.

 

11.Metode Penemuan (Discovery)

Metode penemuan merukan proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu proses atau prinsip-prinsip.(Sund)

a).Kelebihan metode penemuan

Dapat membangkitkan kegairahan belajar pada diri siswa

Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kampuan masing-masing

Teknik ini mampu membantu siswa mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif atau pengarahan siswa

Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai sangat pribadi atau individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut

b).Kelemahan metode penemuan

Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu meningkatkan proses pengertian saja

Teknik ini tidak memberikan kesempatan berfikir secara kreatif

Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental

Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhasil

Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional akan kecewa bila diganti dengan teknik penemuan

 

12.Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru.

a).Kelebihan metode eksperimen

Siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah

Mereka lebih aktif berfikir dan membuktikan sendiri kebenaran suatu teori

Siswa dalam melaksanakan eksperimen selain memperoleh ilmu pengetahuan juga menemukan pengalaman praktis serta ketrampilan menggunakan alat-alat percobaan

b).Kelemahan metode eksperimen

Seorang guru harus benar-benar menguasai materi yang diamati dan harus mampu memanage siswanya

Memerlukan waktu dan biaya yang sedikit lebih dibandingkan yang lain

 

13.Metode Permainan

Permainan (games), populer dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice-breaker) atau penyegaran (energizer). Arti harfiah ice-breaker adalah ‘pemecah es’. Jadi, arti pemanasan dalam proses belajar adalah pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik peserta. Permainan juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme. Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai (sersan). Permainan digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar). Metode ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit atau berat.Sebaiknya permainan digunakan sebagai bagian dari proses belajar, bukan hanya untuk mengisi waktu kosong atau sekedar permainan. Permainan sebaiknya dirancang menjadi suatu ‘aksi’ atau kejadian yang dialami sendiri oleh peserta, kemudian ditarik dalam proses refleksi untuk menjadi hikmah yang mendalam (prinsip, nilai, atau pelajaran-pelajaran). Wilayah perubahan yang dipengaruhi adalah rana sikap-nilai.

 

14.Metode Kasus

Metode kasus merupakan metode penyajian pelajaran dengan memanfaatkan kasus yang ditemui anak sebagai bahan pelajaran kemudian kasus tersebut dibahas bersama untuk mendapatkan penyelesaian atau jalan keluar.

a).Kelebihan metode kasus

Siwa dapat mengetahuai dengan pengamatan yang sempurna tentang gambaran yang nyata yang betul-betul terjadi dalam hidupnya sehingga mereka dapat mempelajari dengan penuh perhatian dan lebih terperinci persoalannya

Dengan mengamati, memikirkan, dan bertindak dalam mengatasi situasi tertentu mereka lebih meyakini apa yang diamati dan menemukan banyak cara untuk pengamatan dan pencarian jalan keluar itu

Siswa mendapat pengetahuan dasar atau sebab-sebab yang melandasi kasus tersebut

Membantu siswa dalam mengembangkan intelektual dan ketrampilan berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

b).Kelemahan metode kasus

Guru memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan bahan kasus yang ditemui dan petunjuk cara pemecahannya yang diperlukan siswa

Banyak waktu yang digunakan untuk diskusi

Untuk kegiatan kelompok membutuhkan fasilitas fisik yang lebih banyak

 

15.Metode Inquiry

Metode inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan kelas dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti, dan membahas tugasnya didalam kelompok kemudian dibuat laporan yang tersusun baik dan kemudian didiskusikan secara luas atau melalui pleno sehingga diperoleh kesimpulan terakhir.

a).Kelebihan metode inquiry

Mendorong siswa untuk berfikir dan atas inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka

Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang

Dapat membentuk dan mengembangkan sel consept pada diri siswa

Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi belajar yang baru

Mendorong siswa untuk berffikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri

b).Kelemahan metode inquiry

Siswa perlu memerlukan waktu menggunakan daya otaknya untuk berfikir memperoleh pengertian tentang konsep

 

16.Metode Microteaching

Metode microteaching merupakan suatu latihan mengajar permulaan bagi guru atau calon guru dengan scope latihan dan audience yang lebih kecil dan dapat dilaksanakan dilingkungan teman-teman setingkat sendiri atau sekelompok siswa dibawah bimbingan dosen pembimbing atau guru pamong.

 

a).Kelebihan metode microteaching

Microteaching merupakan pengalaman laboratoris

Microteaching dapat membantu dan menunjang pelaksanaan praktek keguruan

Microteaching dapat mengurangi kesulitan pengajaran di kelas

Microteaching memungkinkan ditingkatkannya pengawasan yang ketat dan evaluasi yang mantap, teliti, dan obyektif

Dengan adanya feed back dalam microteaching yang beruupa knowledge of resulte dapat diberikan langsung secara mendalam

Diharapkan mahasiswa mempunyai bekal yang lebih kuat, luas, dan mendalam

b).Kelemahan metode microteaching

Dapat menimbulkan efek departementalisasi atau ketrampilan mengajar dan bila tidak diteruskan dengan praktek mengajar secara menyeluruh

Pengertian microteaching disalah tafsirkan dapat hanya menitik beratkan pada ketrampilan guru sebagai pengantar saja, bukan guru dalam arti luas

Microteaching yang ideal memerlukan biaya yang banyak, peralatan mahal, dan tenaga ahli dalam bidang teknis maupun dalam bidang pendidikan pengajaran pada umumnya dan metodologi pengajaran pada khususnya

Menuntut perencanaan, pengetahuan, dan pelaksanaan yang cermat, mendetail, logis, dan sistematis

 

17.Metode Problem Solving

Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencoba mengeluarkan pendapatnya.

a).Kelebihan metode problem solving

Masing-masing siswa diberi kesempatan yang sama dalam mengeluarkan pendapatnya sehingga para siswa merasa lebih dihargai dan yang nantinya akan menumbuhkan rasa percaya diri

Para siswa akan diajak untuk lebih menghargai orang lain

Untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan lisannya

b).Kelemahan metode problem solving

Karena tidak melihat kualitas pendapat yang disampaikan terkadang penguasaan materi sering diabaikan

Metode ini sering kali menyulitkan mereka yang sungkan mengutarakan pendapat secara lisan

 

 

 

18.Metode Karya Wisata

Metode karya wisata merupakan metode mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu.

a).Kelebihan metode karya wisata

Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas obyek karya wisata itu serta mengalami dan menghayati langsung

Siswa dapat melihat kegiatan para petugas secara individu atau kelompok dan menghayatinya secara langsung

Siswa dapat bertanya jawab menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala macam persoalan yang dihadapi

Siswa memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi

b).Kelemahan metode karya wisata

Karena dilakukan diluar sekolah dan jarak yang cukup jauh maka memerlukan transport yang mahal dan biaya yang mahal

Menggunakan waktu yang lebih panjang dari pada jam sekolah

Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak terjangkau oleh siswa maka perlu bantuan dari sekolah

 

19.Metode Latihan /Drill

Metode latihan merupakan metode mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.

a).Kelebihan metode pelatihan

Ketegasan dan ketrampilan siswa meningkat atau lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari

Seorang siswa benar-benar memehami apa yang disampaikan

b).Kelemahan metode pelatihan

Dalam latihan sering terjadi cara-cara atau gerak yang tidak berubah sehingga menghambat bakat dan inisiatif siswa

Sifat atau cara latihan kaku atau tidak fleksibel maka akan mengakibatkan penguasaan ketrampilan melalui inisiatif individu tidak akan dicapai

 

20.Metode Dialog

Metode dialog merupakan salah satu teknik metode pengajaran untuk memberi motivasi pada siswa agar aktif pemikirannya untuk bertanya selama pendengaran guru yang menyungguhkan pertanyaan-pertanyaan itu dan siswa menjawab

 

a).Kelebihan metode dialog

Tanya jawab dapat membantu tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran serta mengembangkan kemampuannya untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman, sehingga pengetahuannya menjadi fungsional

Siswa akan terbuka jalan pikirannya sehingga mencapai perumusan yang baik dan tepat

b).Kelemahan metode dialog

Apabila motivasi kurang diberikan maka yang akan aktif hanya mereka yang pandai menggutarakan pendapat secara lisan

Sering kali melupakan tujuan yang ingin dicapai karena waktu yang disediakan habis untuk berdebat mempertahankan pendapat

 

21.Metode Mengajar Non Directive

Metode mengajar non direktive merupakan salah satu metode mengajar dimana siswa melakukan observasi mereka sendiri mampu melakukan analisis mereka sendiri dan mampu berfikir sendiri.

a).Kelebihan metode non direktive

Guru memberi permasalahan yang merangsang proses berfikir siswa sehingga obyek belajar berkembang sesuai yang diharapkan

Siswa menemukan sendiri pengetahuan yang digalinya aktif berfikir dan menguasahi pengertian yang baik

b).Kelemahan metode non direktive

Terjadi perbedaan pemahaman karena tingkat intelektual dan cara berfikir siswa berbeda

Seorang guru setiap saat harus mengoreksi cara berfikir siswa agar tidak keliru dalam memahami suatu hal

 

22.Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab merupakan cara lisan menyajikan bahan untuk mencapai tujuan pengajaran.

a).Kelebihan metode tanya jawab

Guru dapat mengetahui penguasaan pelajar terhadap bahan yang telah disajikan

Dapat digunakan untuk menyelidiki pembicaraan-pembicaaraan untuk menyemangatkan pelajar

b).Kelemahan metode tanya jawab

Guru hanya memberikan giliran pada pelajar tertentu saja

Hanya dikuasai oleh siswa yang pandai

 

 

23.Metode Katekesmus

Metode katekesmus merupakan suatu cara menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya sudah ditentukan.

a).Kelebihan metode katekesmus

Keseragamaan dan kemurnian pengetahuan akan terjamin

Memudahkan cara mengajar guru karena pelajaran telah tertulis dalam buku

b).Kelemahan metode katekesmus

Daya jiwa yang dikembangkan hanya ingatan atas jawaban tertentu saja

Kurang memberi rangsangan pada siswa karena bahan sudah tersedia baik pada guru maupun siswa

Inisiatif para siswa terkekang

 

24.Metode Prileksi

Metode prileksi merupakan suatu cara menyajikan pelajaran dengan menggunakan bahasa lisan, menyuruh para pelajar mendiskusikan, menganalisa, membanding-bandingkan dan akhirnya menarik kesimpulan dari apa yang disajikan untuk mencapai tujuan pengajaran.

a).Kelebihan metode prileksi

Pelajar dan guru sama-sama aktif

Menimbulkan kompetisi yang sehat antar siswa

b).Kelemahan metode prileksi

Banyak waktu yang digunakan

Kecekatan dan pengetahuan banyak dituntut dari guru dan siswa

 

25.Metode Proyek

Metode proyek adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran yaitu pelajar dihadapkan kepada hal tertentu untuk mempelajari dalam rangka mewujudkan tujuan belajar.

a).Kelebihan metode proyek

Pelajar menjadi aktif

Terbentuk pribadi yang bulat dan harmonis

b).Kekurangan metode proyek

Menghabiskan banyak waktu

Harus ada persiapan yang mantap

 

26.Metode Penyajian Sistem Regu (Team Work)

Metode penyajian sistem regu merupakan metode penyajian dengan seorang guru yang dibantu tenaga teknis atau team guru dalam menjelaskan suatu persoalan atau obyek belajar. Sistem beregu ditangani lebih dari dua orang guru.

a).Kelebihan metode penyajian sistem regu

Interaksi belajar mengajar akan lebih lancar

Siswa memperoleh pengetahuan yang luas dan mendalam karena diberikan oleh beberapa guru

Guru lebih ringan tugas mengajarnya sehingga cukup waktu untuk menyiapkan diri dalam membuat perencanaan

b).Kelemahan metode penyajian sistem regu

Bila seorang guru yang tidak mendapatkan giliran mengajar tidak memanfaatkan waktu untuk belajar lebih lanjut atau membuat perencanaan lebih matang

 

27.Metode Mengajar Berprogama

Metode mengajar berprogama adalah cara menyajikan bahan pelajaran dengan menggunakan alat tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran.

a).Kelebihan metode berprogama

Pelajar menjadi aktif karena ikut memperagakan alat tersebut

Pelajar akan cepat mengetahui hasil dan kelemahannya

b).Kelemahan metode berprogama

Suka menyusun programa dari setiap mata pelajaran

Memproduksi alat-alat pengajar membutuhkan biaya dan tenaga yang mahal dan banyak

Teaching machine itu tidak dapat merasakan apa yang dirasakan pelajar

 

28.Metode Musyawarah

Metode musyawarah adalah cara menyajikan bahan pelajaran melalui perundingan untuk mencapai musyawarah bersama.

a).Kelebihan metode musyawarah

Memperluas dan memperdalam pengetahuan pelajar tentang pokok yang telah dimusyawarahkan

Memupuk dan membina kerjasama serta toleransi

Dapat terintegrasi mata pelajaran-mata pelajaran

Mudah dilaksanakan

Baik diigunakan untuk saling bertukar pikiran

b).Kelemahan metode musyawarah

Memakan waktu yang banyak

Sukar dilaksanakan untuk pelajar yang masih duduk dikelas rendah sekolah dasar, karena mereka belum mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang banyak

Hasil musyawarah belum tentu benar

 

29.Metode Mind Mapping

Pembelajaran ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal siswa. Sintaknya adalah: informasi kompetensi, sajian permasalahan terbuka, siswa berkelompok untuk menanggapi dan membuat berbagai alternatiu jawababan, presentasi hasil diskusi kelompok, siswa membuat kesimpulan dari hasil setiap kelompok, evaluasi dan refleksi

a).Kelebihan metode mind mapping

Permasalah yang disajikan terbuka

Siswa berkelompok untuk menanggapi

Dapat malatih siswa ntuk saling bekerja sama dalam diskusi

Sangat cocok untuk menglang kembali pengetahuan awal siswa

b).Kelemahan metode mind mapping

Banyak membutuhkan waktu

Sulit untuk mengalokasikan waktu

Tuntutan bagi siswa terlalu membebani

 

30.Metode Quantum

Memandang pelaksanaan pembelajaran seperti permainan musik orkestra-simfoni. Guru harus menciptakan suasana kondusif, kohesif, dinamis, interaktif, partisipatif, dan saling menghargai. Prinsip quantum adalah semua berbicara-bermakna, semua mempunyai tujuan, konsep harus dialami, tiap usaha siswa diberi reward. Strategi quantum adalah tumbuhkan minat dengan AMBak, alami-dengan dunia realitas siswa, namai-buat generalisasi sampai konsep, demonstrasikan melalui presentasi-komunikasi, ulangi dengan Tanya jawab-latihan-rangkuman, dan rayakan dengan reward dengan senyum-tawa-ramah-sejuk-nilai-harapan.

Rumus quantum fisika asdalah E = mc2, dengan E = energi yang diartikan sukses, m = massa yaitu potensi diri (akal-rasa-fisik-religi), c = communication, optimalkan komunikasi + dengan aktivitas optimal.

a).Kelebihan metode Quantum

Suasana yang diciptakan kondusif, kohesif, dinamis, interaktif, partisipatif, dan saling menghargai

Setiap pedapat siswa sangat dihargai

Proses belajarnya berjalan sangat komunikatif

b).Kelemahan metode Quantum

Tidak semua guru dapat menciptakan suasana kondusif, kohesif, dinamis, interaktif, partisipatif, dan saling menghargai

Berlabiahan member reward pada siswa

 

31.Metode TGT (Teams Games Tournament)

Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamikia kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana diskuisi nyaman dan menyenangkan sepeti dalam kondisi permainan (games) yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut, santun, dan ada sajian bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil kelompok sehingga terjadi diskusi kelas.

Jika waktunya memungkinkan TGT bisa dilaksanakan dalam beberapa pertemuan, atau dalam rangaka mengisi waktu sesudah UAS menjelang pembagian raport. Sintaknya adalah sebagai berikut:

1).Buat kelompok siswa heterogen 4 orang kemudian berikan informasi pokok materi dan mekanisme kegiatan

2).Siapkan meja turnamen secukupnya, missal 10 meja dan untuk tiap meja ditempati 4 siswa yang berkemampuan setara, meja I diisi oleh siswa dengan level tertinggi dari tiap kelompok dan seterusnya sampai meja ke-X ditepati oleh siswa yang levelnya paling rendah. Penentuan tiap siswa yang duduk pada meja tertentu adalah hasil kesewpakatan kelompok.

3).Selanjutnya adalah opelaksanaan turnamen, setiap siswa mengambil kartu soal yang telah disediakan pada tiap meja dan mengerjakannya untuk jangka waktu terttentu (misal 3 menit). Siswa bisda nmngerjakan lebbih dari satu soal dan hasilnya diperiksa dan dinilai, sehingga diperoleh skor turnamen untuk tiap individu dan sekaligus skor kelompok asal. Siswa pada tiap meja tunamen sesua dengan skor yang dip[erolehnay diberikan sebutan (gelar) superior, very good, good, medium.

4).Bumping, pada turnamen kedua ( begitu juga untuk turnamen ketiga-keempat dst.), dilakukan pergeseran tempat duduk pada meja turnamen sesuai dengan sebutan gelar tadi, siswa superior dalam kelompok meja turnamen yang sama, begitu pula untuk meja turnamen yang lainnya diisi oleh siswa dengan gelar yang sama.

5).Setelah selesai hitunglah skor untuk tiap kelompok asal dan skor individual, berikan penghargaan kelompok dan individual.

a).Kelebihan metode TGT (Teams Games Tournament)

Melatih siswa untuk bekerjasama dalam kelompok diskusi

Suasana belajar nyaman, menyenagkan dan kondusif

Tercipta suasana kompetisi antara kelompok diskusikecil

b).Kelemahan metode TGT (Teams Games Tournament)

Tidak efisien waktu

Hanya dilaksanakan pada luang waktu selasai UAS

Belajarnya kurang efektif karena hanya bersifat games

32.Metode Reciprocal Learning

Weinstein & Meyer (1998) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran harus memperhatikan empat hal, yaitu bagaimana siswa belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi diri. Sedangkan Resnik (1999) mwengemukan bahwa belajar efektif dengan cara membaca bermakna, merangkum, bertanya, representasi, hipotesis.

Untuk mewujudkan belajar efektif, Donna Meyer (1999) mengemukakan cara pembelajaran resiprokal, yaitu: informasi, pengarahan, berkelompok mengerjakan LKSD-modul, membaca- merangkum.

a).Kelebihan metode reciprocal learning

Mengedepankan bagaimana belajar yang efektif

Menekankan pada siswa bagaimana siswa itu belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi diri

b).Kekurangan metode reciprocal learning

Komunikasi kurang terjalin

Terlalu berpusat pada siswa

33.Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.

Tujuan metode ini adalah

1).Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.

2).Mengambil suatu jawaban actual atau satu rangkaian jawaban yang didasarkan atas pertimbangan yang saksama

Macam-macam diskusi yaitu

Diskusi Publik

Diskusi Fish Bowl

Diskusi Panel

Diskusi Simposium

Diskusi Kolokium

a).Kelebihan metode Diskusi

Terjadi interaksi yang tinggi antara komunikator dan komunikan

Dapat membantu siswa untuk berfikir lebih kritis

Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikiranny

b).Kekurangan metode Diskusi

Alokasi waktu yang sulit karena banyak memakan waktu

Tidak semua argument bias dilayani atau di ajukan untuk dijawab

34.Metode Penugasan

Suatu cara mengajar dengan cara memberikan sejumlah tugas yang diberikan guru kepada murid dan adanya pertanggungjawaban terhadap hasilnya. Tugas tersebut dapat berupa

1). Mempelajari bagian dari suatu teks buku

2). Melaksanakan sesuatu yang tujuannya untuk melatih kecakapannya

3). Melaksanakan eksperimen

4). Mengatasi suatu permasalahan tertentu

5). Melaksanakan suatu proyek

a).Kelebihan metode penugasan

Melatih siswa untuk menjadi tangungjawab

Melatih siswa untuk bias belajar mandiri

b).Kekurangan metode penugasan

Kadang siswa kurang memahami tugas yang diberikan guru

Membutuhkan waktu relative lama

35.Metode Praktek

Metode mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda dengan harapan anak didik mendapatkan kejelasan dan kemudahan dalam mempraktekan materi yang dimaksud.

a).Kelebihan metode Praktek

Siswa lebih mudah mengerti dan memahami

Siswa bisa langsung mempraktekan setelah mensdapatkan teori

b).Kekurangan metode Praktek

Ketidakkesediaan alat peraga atou prasana yang mendukung

Biasanya membutuhkan biaya lab. Yang mahal

36.Metode Koperatif (CL, Cooperative Learning).

Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan otrang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembegian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu, belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena koperatif adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Jadi model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksu konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.

Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan pelaporan.

a).Kelebihan metode Koperatif (CL, Cooperative Learning)

Mendorong siswa untuk berfikir dan atas inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka

Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang

Dapat membentuk dan mengembangkan sel consept pada diri siswa

Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi belajar yang baru

b).Kekurangan metode Koperatif (CL, Cooperative Learning)

Siswa perlu memerlukan waktu menggunakan daya otaknya untuk berfikir memperoleh pengertian tentang konsep

37.Metode Berbasis Masalah (PBL, Problem Based Learning)

Kehidupan adalah identik dengan menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap harus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat berpikir optimal.

Indikator model pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi (analisis), interpretasi, induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis, generalisasi, dan inkuiri

a).Kelebihan metode Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning)

Melatih siswa untuk berlatih menyelesaikan masalh dalam kehidupan sehari- hari

Merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi siswa

Suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat berpikir optimal

b).Kekurangan metode Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning)

Sulitnya membentuk watak siswa dan pembiasaan tingkah laku

38.Merode SAVI

Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki siswa. Istilah SAVI sendiri adalah kependekan dari: Somatic  yang bermakna gerakan tubuh (hands-on, aktivitas fisik) di mana belajar dengan mengalami dan melakukan; Auditory yang bermakna bahwa belajar haruslah dengan melaluui mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan penndepat, dan menanggapi; Visualization yang bermakna belajar haruslah menggunakan indra mata melalui mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, membaca, menggunakan media dan alat peraga; dan Intellectualy yang bermakna bahwa belajar haruslah menggunakan kemampuan berpikir (minds-on) belajar haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, mengkonstruksi, memecahkan masalah, dan menerapkan.

39.Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda.

Agar pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, maka

1).Tugas harus bisa dikerjakan oleh siswa atau kelompok siswa

2).Hasil dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan presentasi oleh siswa dari satu kelompok dan ditanggapi oleh siswa dari kelompok yang lain atau oleh guru yang bersangkutan, serta

3).Di akhir kegiatan ada kesimpulan yang didapat.

40.Metode Problem Terbuka (OE, Open Ended)

Pembelajaran dengan problem (masalah) terbuka artinya pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga bisa beragam (multi jawab, fluency). Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisasi. Siswa dituntuk unrtuk berimprovisasi mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh jawaban, jawaban siswa beragam. Selanjutynya siswa juga diminta untuk menjelaskan proses mencapai jawaban tersebut. Denga demikian model pembelajaran ini lebih mementingkan proses daripada produk yang akan membentiuk pola pikir, keterpasuan, keterbukaan, dan ragam berpikir.

Sajian masalah haruslah kontekstual kaya makna secara matematik (gunakan gambar, diagram, table), kembangkan permasalahan sesuai dengan kemampuan berpikir siswa, kaitakkan dengan materui selanjutnya, siapkan rencana bimibingan (sedikit demi sedikit dilepas mandiri).

Sintaknya adalah menyajikan masalah, pengorganisasian pembelajaran, perhatikan dan catat respon siswa, bimbingan dan pengarahan, membuat kesimpulan.

a).Kelebihan metode Problem Terbuka (OE, Open Ended)

melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisas

Siswa dituntuk unrtuk berimprovisasi mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh jawaban, jawaban siswa beragam

b).Kekurangan metode Problem Terbuka (OE, Open Ended)

Terlalu mementingkan proses daripada produk yang akan membentiuk pola pikir, keterpasuan, keterbukaan, dan ragam berpikir.

41.Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Di dalam TIK, percobaan banyak dilakukan pada pendekatan pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau bahan.

Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau kelompok. Hal ini tergantung dari tujuan dan makna percobaan atau jumlah alat yang tersedia. Percobaan ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, bila alat yang tersedia hanya satu atau dua perangkat saja.

42.Metode Tutorial/Bimbingan

Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok.

Peran guru sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat dibutuhkan oleh siswa untuk mendampingi mereka membahas dan menyelesaikan tugas-tugasnya

Penyelenggaraan metoda tutorial dapat dilakukan seperti contoh berikut ini:

1).Misalkan sebuah kelas dalam bahan ajar Pengerjaan Kayu 2, jam pelajaran pertama digunakan dalam bentuk kegiatan klasikal untuk menjelaskan secara umum tentang teori dan prinsip.

2).Kemudian para siswa dibagi menjadi empat kelompok untuk membahas pokok bahasan yang berbeda, selanjutnya dilakukan rotasi antar kelompok.

3).Sementara para siswa mempelajari maupun mengerjakan tugas-tugas, guru berkeliling diantara para siswa, mendengar, menjelaskan teori, dan membimbing mereka untuk memecahkan problemanya.

4).Dengan bantuan guru, para siswa memperoleh kebiasaan tentang bagaimana mencari informasi yang diperlukan, belajar sendiri dan berfikir sendiri.

43.Dua Tinggal Dua Tamu

Teknik belajar dua tinggal dua tamu dan bisa digunakan bersama dengan teknik kepala nomor. Struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain.

Langkah-langkahnya :

1).Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok berempat

2).Siswa bekerja sama dalam kelompok tersebut

3).Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok bertamu ke dua kelompok lain

4).Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu

5).Tamu kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain

6).Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka

44.Metode Karyawisata (Field-Trip)

Karyawisata dalam arti metode mengajar mempunyai arti tersendiri, berbeda dengan karyawisata dalam arti umum. Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar. Contoh: Mengajak siswa ke gedung pengadilan untuk mengetahui system peradilan dan proses pengadilan, selama satu jam pelajaran. Jadi, karyawisatadi atas tidak mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat yang jauh disebut study tour.

Langkah- langkah Pokok dalam Pelaksanaan Metode Karyawisata

1).Perencanaan Karyawisata

Merumuskan tujuan karyawisata.

Menetapkan objek kayawisata sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Menetapkan lamanya karyawisata.

Menyusun rencana belajar bagi siswa selama karyawisata.

Merencanakan perlengkapan belajar yang harus disediakan.

2).Pelaksanaan Karyawisata

Fase ini adalah pelaksanaan kegiatan belajar di tempat karyawisata dengan

bimbingan guru. Kegiatan belajar ini harus diarahkan kepada tujuan yang telah ditetapkan pada fase perencanaan di atas.

3).Tindak Lanjut

Pada akhir karyawisata siswa diminta laporannya baik lisan maupun tertulis, mengenai inti

45.Metode Curah Pendapat

Metode curah pendapat adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang dapat ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapat pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama.

46.Metode E-Learning

Metode Pembelajaran Berbasis E-learning adalah Kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (Internet, LAN, & WAN) sebagai media penyampaian, interaksi, dan fasilitas.

a).Kelebihan Metode Pembelajaran Berbasis E-learning

Proses pembelajaran tidak terbatas pada waktu dan tempat

Penyampaian materi dapat dilakukan secara lebih jelas dan setiap waktu

Pengerjaan tugas yang lebih singkat dan cenderung berkembang

Acuan materi yang tak terbatas

b).Kelemahan Metode Pembelajaran Berbasis E-learning

Interaksi dalam pembelajaran sangat minim

Sosialisasi antar siswa terbatas.(hanya lewat tulisan, audio dan video / tidak bertemu langsung)

D.KESIMPULAN

Metode pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran

Dari semua metode mengajar yang telah disebutkan di atas memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Suatu metode akan cocok diterapkan dalam suatu suasana belajar mengajar apabila metode tersebut cocok dengan suasana yang sedang berlangsung, sesuai dengan kondisi yang sedang dialami oleh peserta didik. Tidak ada metode yang paling baik yang ada hanyalah bagaimana cara seorang pendidik mampu melihat kondisi anak didiknya untuk menerapkan metode mengajar yang paling cocok untuk peserta didiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Tim D II PGSD. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : UNS Perss.

Gulo ,W . 2002 . Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Grasindo.

Hamalik, Oemar. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.

Bandung: Tarsito

Uno, B. Hamzah. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Karo – Karo, Ulihbukit . 1981 .Metodologi Pengajaran.Salatiga:CV Saudara.

N.K. Roestiyah. 1991 . Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 1989 . Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Joyce Bruce. Et al. 2000. Models of Teaching. 6th Ed. Allyn & Bacon: London

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Media Prenada

Yamin, Martinis.2003.MetodePembelajaran yang Berhasil. Jakarta:Sasana Mitra Suksesa.

http://id.wordpress.com/

http://sutisna.com/

http://firstiawan.tk

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/

http://www.muhfida.com/model-model pembelajaran.html

http://sucipto.guru.fkip.uns.ac.id/2009/11/26/metode-belajar/

WARTA DAMAI

DOA SANTO FRANSISKUS ASISSI

 

Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai,

Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih,

Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan,

Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan,

Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran,

Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian,

Bila terjadi keputus-asaan, jadikanlah aku pembawa harapan,

Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang,

Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku pembawa kegembiraan.

Tuhan, Semoga aku lebih ingin menghibur daripada dihibur, memahami daripada dipahami, mencintai daripada dicintai.

Sebab, dengan memberi aku menerima, dengan mengampuni aku diampuni, dengan mati suci aku bangkit lagi, untuk hidup abadi.

Amin.

WordPress.com News

The latest news on WordPress.com and the WordPress community.